
Great Wall Motor (GWM) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah di bidang energi, termasuk penerapan bahan bakar ramah lingkungan seperti bensin campuran etanol (E10) dan biodiesel B50.
Sebagai pemain baru di industri otomotif nasional, GWM Indonesia menegaskan komitmennya untuk menyesuaikan teknologi mesin sesuai standar dan kebijakan energi yang ditetapkan pemerintah.
Bagus Susanto, CEO Inchcape GWM Indonesia, mengatakan bahwa pihaknya akan selalu berkoordinasi dengan prinsipal di China untuk memastikan kesesuaian teknologi kendaraan terhadap bahan bakar yang tersedia di Indonesia.
Inchcape GWM Indonesia resmi membuka diler baru di Kota Semarang, Jawa Tengah.
“Prinsipnya, kami mengikuti kebijakan pemerintah. Jadi, setiap kebijakan yang ditetapkan pemerintah akan kami komunikasikan kepada prinsipal kami di China, untuk melihat kesesuaian teknologi kami terhadap bahan bakar yang digunakan di Indonesia," ujar Bagus kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).
"Untuk B50 juga begitu, nanti akan kami lihat. Itu intinya,” ujar Bagus.
GWM Indonesia saat ini memasarkan tiga merek sekaligus di Tanah Air, yaitu Haval, Tank, dan Ora.
Dari ketiga merek tersebut, GWM menawarkan pilihan powertrain yang lengkap, mulai dari mesin bensin dan diesel (ICE), teknologi hybrid, hingga mobil listrik murni.
GWM Tank 300 Diesel
Kehadiran varian yang beragam ini menjadi bukti kesiapan GWM menghadapi transisi energi di sektor otomotif Indonesia.
Sebelumnya diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia telah memastikan rencana penerapan bensin campuran etanol 10 persen (E10) serta biodiesel B50 pada tahun 2026.
Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mengurangi emisi karbon, beban impor, dan meningkatkan pemanfaatan energi terbarukan di sektor transportasi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.