
Meski mobil matik dibekali transmisi otomatis, kampas kopling tetap dibutuhkan oleh gearbox untuk memutus dan menyambungkan pentransferan tenaga dari mesin.
Hanya saja, letak, cara kerja dan struktur penyusunnya berbeda dengan kopling pada mobil manual.
Paryudi, Technical Leader Nasmoco Bantul mengatakan mobil matik memang tak dibekali pedal kopling, tapi dia masih membutuhkan kopling.
“Koplingnya akan bekerja otomatis diatur oleh ECU, dia akan memutus dan menyambung putaran mesin sesuai kebutuhan, kampas kopling mobil matik juga identik basah, yakni terendam oleh oli,” ucap Paryudi kepada Kompas.com, Sabtu (11/10/2025).
Mobil matik memiliki kopling fluida yakni torque converter. Selain itu, dalam menentukan rasio dan arah putar, automatic transmission (AT) bekerja dengan planetary gear unit.
“Kampas kopling pada mobil matik yang sering rusak adalah multiple clutch, terutama bila mobil kerap digunakan untuk beban berat, bukan torque converter-nya,” ucap Paryudi.
Kampas kopling pada mobil matik
Kampas kopling pada mobil matik umumnya awet bila mobil dirawat dengan baik, terutama penggantian oli dan sistem pendingin.
“Bila sistem pendingin tidak optimal, transmisi bisa overheating, sehingga kualitas oli cepat menurun dan menyebabkan selip kopling, dia jadi cepat aus,” ucap Paryudi.
Hardi Wibowo, pemilik bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan mobil matik tetap mengadopsi prinsip kerja kopling meski pengemudi tidak lagi ikut campur dalam pengoperasiannya.
Ilustrasi torque converter pada AT konvensioal
“Kopling seperti pada mobil manual digantikan dengan kopling fluida pada mobil matik, atau komponen ini biasa disebut dengan torque converter, prinsip kerjanya beda namun perannya sama dengan kopling manual,” ucap Hardi kepada Kompas.com, belum lama ini.
Setiap kendaraan yang menggunakan mesin bakar pasti membutuhkan kopling untuk memutus putaran mesin dengan roda. Dengan demikian, mobil atau kendaraan bisa berhenti dengan aman meski mesin tetap berputar stasioner, khususnya ketika tuas transmisi masih pada posisi bertaut.
“Jika pada mobil manual, maka peran pengemudi yang menginjak pedal kopling sedangkan pada mobil matik sistem yang mengatur, sehingga saat terjadi perbedaan putaran antara mesin dan roda tidak menjadi masalah,” ucap Hardi.
Jadi, mobil matik juga memiliki kampas kopling meski tak terdapat fisik pedal kopling di ruang pengemudi. Komponen tersebut juga bisa rusak bila mobil tak dirawat dengan baik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.