
Kampas kopling tak hanya ada di mobil manual, mobil matik juga dibekali kampas kopling (multi clutch), hanya saja fungsi dan cara kerjanya berbeda dengan kopling biasa.
Kampas kopling pada mobil matik ini bekerja secara berkelompok untuk memutus dan menyambung pentransferan daya dari mesin ke roda penggerak sesuai kebutuhan.
Hasan Ariyanto, pemilik bengkel Mandiri Auto Klaten mengatakan ada cara mudah untuk memastikan kondisi kampas kopling pada mobil matik prima atau tidak.
“Hitung jeda waktu pertautan transmisi saat memindahkan tuas dari N ke D atau R, kampas kopling yang masih bagus akan cepat merespons, kalau sudah aus tak akan mau, dia selip” ucap Hasan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Hasan mengatakan, semakin singkat jeda waktu dari perpindahan tuas matik, dengan entakan yang terasa saat putaran mesin bertaut, maka semakin baik.
“Seharusnya tidak lama, hitungannya satu sampai dua detik bahkan bisa saja kurang dari itu, jika jedanya sudah terlalu lama bisa dipastikan ada masalah pada transmisi matiknya,” ucap Hasan.
Ilustrasi transmisi triptonic
Selain jeda waktu pertautan, Hasan juga menyinggung kemampuan transmisi matik menahan mobil di tanjakan tanpa menginjak pedal gas dengan transmisi masuk ke posisi D.
“Matik yang masih sehat seharusnya bisa menahan mobil berhenti sesaat baru agak mundur, bahkan mungkin bisa membuatnya maju meski pedal gas tidak diinjak,” ucap Hasan.
Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur mengatakan ada istilah stall test untuk menguji kemampuan kampas kopling pada mobil matik.
Kelompok kopling pada mobil matik
“Stall test, berfungsi untuk mengetahui kondisi kopling pada sistem matik dipantau dari putaran mesin saat sistem harus membuat kopling fluida aktif, " kata Eko pada Kompas.com.
Caranya hidupkan mesin dan tarik rem tangan atau parking brake, lalu masukkan persneling ke posisi D. Tahan pedal rem, kemudian injak pedal gas agak dalam dan tahan selama tiga detik sembari memperhatikan posisi jarum Rpm.
Apabila jarum Rpm naik di antara angka 1.800 hingga 2.200 Rpm, artinya kondisi kelompok kopling bagian drive masih cukup baik dan prima. Jika jarum berhenti di atas angka 2.200 Rpm, berarti ada slip. Jika jarum berhenti di bawah 1.500 rpm, berarti tenaga mesin sudah tidak lagi prima.
Ilustrasi speedometer sebagai salah satu alat ukur GLB dan GLBB
Selain itu, jika langkah di atas sudah dilakukan, matikan mobil dan diamkan sejenak selama setidaknya 10 menit untuk mendinginkan mesin dan transmisi.
Selanjutnya, ulangi lagi langkah di atas namun kali ini dengan memasukkan persneling ke posisi R atau gigi mundur untuk memeriksa performa kopling bagian mundur.
Nah, itu cara mudah memeriksa kondisi kampas kopling pada mobil matik tanpa alat khusus. Meski demikian, cara tersebut tak disarankan bagi orang awam karena berisiko.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.