
Banyak pemilik mobil matik yang belum benar-benar paham perbedaan antara transmisi CVT dan AT, padahal keduanya punya karakter dan cara kerja yang berbeda.
Menurut Doddy Priatna, pemilik bengkel Laris Matic di Ciracas, Jakarta Timur, kedua jenis transmisi ini sama-sama otomatis, tapi punya sensasi dan tujuan penggunaan yang berbeda.
“CVT itu lebih halus dan efisien, sementara AT konvensional lebih kuat dan responsif,” ujar Doddy.
Transmisi CVT (Continuously Variable Transmission) bekerja tanpa gigi tetap, melainkan menggunakan sistem dua pulley dan sabuk baja.
Pulley ini bisa berubah diameter secara terus-menerus untuk menyesuaikan rasio transmisi sesuai kebutuhan mesin.
Karena perubahan rasio terjadi secara bertahap, perpindahan giginya terasa mulus tanpa hentakan sama sekali.
“Kalau CVT, rpm mesin bisa dijaga di level optimal, jadi konsumsi bensin juga lebih irit,” jelas Doddy.
Sementara itu, transmisi AT (Automatic Transmission) atau matik konvensional menggunakan planetary gear set dan torque converter sebagai kopling otomatis.