
Pemerintah tengah menyiapkan kebijakan baru terkait bahan bakar minyak (BBM) dengan mencampurkan etanol sebanyak 10 persen ke dalam bensin, atau dikenal sebagai E10.
Program ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor minyak sekaligus menghadirkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Namun, di balik potensi positifnya, penggunaan BBM campuran etanol juga menimbulkan sejumlah pertanyaan, terutama soal efeknya terhadap performa mesin kendaraan, khususnya sepeda motor.
Honda RSX 110i alias Honda Revo di Indonesia
Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, menjelaskan bahwa penggunaan etanol memang memiliki dua sisi.
Ada manfaatnya, tetapi juga ada risiko yang perlu diperhatikan.
“Efek negatifnya, potensi membuat kendaraan lebih boros,” ujar Wahyu, kepada Kompas.com (8/10/2025).
“Karena kandungan energi per liter lebih rendah dan dapat menyebabkan kerusakan komponen mesin, selang bensin, serta karat pada tangki, terutama pada kendaraan lama yang tidak didesain untuk kadar etanol tinggi,” kata dia.
Ilustrasi BBM dengan campuran etanol
Hal ini terjadi karena etanol bersifat menyerap air (higroskopis).
Jika disimpan terlalu lama, campuran BBM dengan etanol bisa memicu korosi atau karat pada bagian logam di sistem bahan bakar.
Menurutnya, kondisi ini lebih berisiko pada motor keluaran lama yang belum menggunakan material tahan etanol.
Knalpot motor ngebul disebabkan oktan BBM yang tidak sesuai atau oli masuk ke ruang pembakaran mesin
Namun, Wahyu juga menegaskan bahwa bukan berarti campuran etanol tidak punya sisi positif.
Sebaliknya, dari sisi lingkungan dan efisiensi pembakaran, etanol justru memberikan efek yang lebih baik. “Penggunaan etanol pada BBM memiliki efek positif berupa peningkatan angka oktan, pembakaran lebih sempurna, dan pengurangan emisi gas buang beracun seperti CO dan HC,” ucap Wahyu.
Dengan oktan yang lebih tinggi, proses pembakaran di ruang mesin menjadi lebih optimal.
Servis motor Honda.
Hasilnya, mesin terasa lebih halus, tenaga lebih stabil, dan emisi gas buang berbahaya dapat ditekan.
Secara teknis, motor-motor keluaran terbaru sebenarnya sudah lebih siap menghadapi BBM beretanol.
Sistem bahan bakarnya telah dirancang dengan material tahan korosi dan sensor pembakaran yang bisa menyesuaikan campuran udara dan bahan bakar secara otomatis.
Tapi bagi pengguna motor lawas, ada baiknya lebih berhati-hati.
Disarankan untuk tidak terlalu lama menyimpan BBM di tangki, serta rutin melakukan perawatan pada bagian sistem bahan bakar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.