Campuran Etanol di Indonesia Disebut Sudah Sesuai Standar Global

Belakangan, penggunaan bahan bakar campuran etanol kembali ramai dibicarakan seiring langkah pemerintah mendorong transisi energi bersih di sektor transportasi.
Namun, sebagian pengguna kendaraan masih khawatir bahwa campuran etanol dapat menurunkan performa mesin, terutama dalam hal akselerasi dan kecepatan puncak.
Menanggapi hal tersebut, Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB) yang juga pakar bahan bakar dan pelumas, menegaskan bahwa penurunan nilai energi akibat campuran etanol 3,5 persen pada bensin tergolong sangat kecil, hanya sekitar 1 persen.
“Penurunan sebesar itu tidak akan terasa pada konsumsi bensin, akselerasi, maupun top speed kendaraan,” ujar Tri kepada Kompas.com, Sabtu (4/10/2025).
Ia menjelaskan, etanol memiliki kandungan energi sekitar 28,25 megajoule per kilogram (MJ/kg), sedangkan bensin mencapai 40 MJ/kg. Ketika etanol dicampur sebesar 3,5 persen, energi totalnya menjadi 39,6 MJ/kg, atau turun hanya sekitar 1 persen dari bensin murni.
Menurut Tri, standar internasional World Wide Fuel Charter menetapkan batas penurunan daya maksimum yang masih dapat diterima sebesar 2 persen.
Dengan demikian, nilai 1 persen yang terjadi pada bensin campuran etanol di Indonesia masih jauh di bawah ambang batas tersebut.
SPBU Pertamina.
“Artinya, campuran etanol 3,5 persen yang digunakan di Indonesia masih sesuai standar global. Tidak ada alasan untuk khawatir performa kendaraan akan menurun,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tri menambahkan bahwa penggunaan bahan bakar dengan campuran etanol di Indonesia juga sudah memiliki dasar hukum yang jelas.
“Sudah ada Keputusan Dirjen Migas yang mengatur spesifikasi bahan bakar yang boleh dijual di Indonesia dan sudah ada roadmap pemanfaatan bahan bakar nabati. Konsisten dengan itu saja,” katanya.
Dengan regulasi dan peta jalan yang sudah tersedia, Tri menilai kebijakan pencampuran etanol kadar rendah menjadi langkah realistis menuju energi terbarukan tanpa mengorbankan kinerja mesin.
“Kalau dilihat dari sisi teknis, campuran etanol 3,5 persen masih efisien, ramah lingkungan, dan tidak berdampak negatif terhadap kendaraan harian.”
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.