
Indonesia melakukan perjanjian kerjasama dengan European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).
Perjanjian kerjasama ini akan mulai diberlakukan pada 1 Januari 2027.
Implementasinya diperkirakan akan memberikan dampak langsung bagi sejumlah sektor, salah satunya industri otomotif.
Volvo XC60 PHEV
Berdasarkan dokumen European Commission, bea masuk kendaraan asal Eropa yang sebelumnya mencapai 50 persen akan dihapus secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun.
Ilham Suryo Aldianto, Product Planning Analyst Volvo Car Indonesia, mengatakan saat ini pihaknya belum bisa berbicara banyak mengenai perjanjian tersebut.
Menurut Ilham, saat ini mobil-mobil Volvo yang dipasarkan di Indonesia didatangkan secara utuh dari China dan Malaysia, bukan dari negara asalnya, yaitu Swedia.
“Kita sekarang, untuk model XC60, XC90, EX40, dan EC40, unitnya berasal dari Malaysia. Sementara EX30 berstatus CBU dari China. Dari Swedia, kita tidak ada,” kata Ilham di Jakarta, Kamis (16/10/2025).
Volvo turut memeriahkan GIIAS 2025
“Kita juga sudah berdiskusi dengan pihak Nordic Chamber mengenai bagaimana dampak kebijakan ini bisa membantu Volvo Indonesia," tambahnya.
Ilham mengatakan, adanya perjanjian ini membuka opsi impor langsung dari Swedia, serta peluang untuk mendapatkan akses modal yang lebih luas.
Namun, hal itu belum bisa ditentukan saat ini.
"Namun, baru-baru ini kami juga telah bertemu dengan pihak European Union dan tim mereka," kata Ilham.
"Formulasinya masih kita tunggu, dan secara internal kita juga masih membahas rencana apa yang akan dilakukan apabila kesepakatan ini langsung dijalankan,” ujarnya.
Volvo XC90 Facelift
Seperti diketahui, implementasi IEU-CEPA akan membuka peluang bagi merek-merek Eropa untuk bersaing di pasar Indonesia dengan harga yang lebih kompetitif.
Kondisi ini secara tidak langsung akan mengubah peta persaingan otomotif nasional yang selama ini didominasi oleh merek asal Jepang.
Selain itu, kendaraan asal Uni Eropa yang telah memiliki sertifikasi UN Type Approval juga akan diakui langsung di Indonesia tanpa perlu melalui proses pengujian ulang.
Kebijakan tersebut diharapkan dapat mempercepat adopsi standar keselamatan dan teknologi kendaraan global.
Bagi konsumen, era baru ini menjanjikan lebih banyak pilihan kendaraan dengan harga yang lebih bersaing.
Sementara bagi pelaku industri, persaingan yang semakin kompleks diharapkan menjadi pendorong untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing nasional.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.