09/10/2025 · 4 hari yang lalu

Drop, Penjualan BYD Group Turun Pertama Kalinya sejak 2020, Pesaing Utamanya Malah Naik


Drop, Penjualan BYD Group Turun Pertama Kalinya sejak 2020, Pesaing Utamanya Malah Naik

Brand BYD mendominasi penjualan di China

Brand BYD (termasuk Denza) sedang 'wangi' di Indonesia, karena cukup banyak peminatnya lantaran membawa model-model mobil listrik dengan harga terjangkau tapi punya fitur dan teknologi mumpuni. 

Bahkan, berdasar data Gaikindo, kedua brand tersebut menjadi mobil listrik paling laris di Indonesia saat ini.

Dari Januari sampai Agustus Gaikindo, BYD telah mengirim 18.989 unit mobil listrik.

Sementara Denza, yang baru pasarkan satu model yaitu Denza D9, telah mengirimkan 6.548 unit ke konsumen.

Jika dijumlahkan, BYD dan Denza mencatatkan angka penjualan wholesales kumulatif sebesar 25.537 unit dalam periode Januari sampai Agustus 2025.

Artinya, 50,23 persen penjualan mobil listrik di Indonesia pada Januari-Agustus 2025 didominasi oleh mobil listrik BYD dan Denza.

Lantas, bagaimana dengan penjualan secara global?

Pada bulan September 2025, Penjualan BYD Group (BYD, Yangwang, Denza dan Fang Cheng Bao) malah turun 5,9% menjadi 393.060 unit, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Penurunan ini menyusul stagnasi selama dua bulan, di mana penjualan BYD Group hampir stagnan pada bulan Juli dan Agustus lalu.

Penyebab utama di balik penurunan penjualan adalah brand BYD itu sendiri,

Berdasarkan data dari China EV Data Trecker, penurunan penjualan BYD itu drop hingga 11,4% menjadi 355.774 unit pada bulan September, melanjutkan penurunan 3,6% pada bulan Agustus.

Menurut berita CarNewsChina (1/10), BYD sedang berjuang di pasar domestiknya (China), di mana terjadi 'perang' harga yang telah mencapai titik terendah.

Dan sebagian besar produsen mobil tidak dapat menurunkan harga lebih rendah lagi tanpa menghadapi tantangan jangka panjang. 

Efeknya, penjualan merek BYD telah menurun, rata-rata 20% selama tiga bulan terakhir di Tiongkok.

Faktor krusial lainnya adalah penurunan penjualan model PHEV (Plug-in Hybrid Electric Vehicle) BYD.

Pada September, penjualan PHEV juga turun sebesar 25,6% menjadi 188.010 unit. Penjualan PHEV BYD telah menurun selama enam bulan berturut-turut sejak April.

"Yang menahan BYD dari kejatuhan lebih tajam adalah tiga faktor, yakni tiga submerek baru, penjualan BEV (Battery Electric Vehicle), dan penjualan luar negeri," tulis CarNewsChina.

Sementara itu, BYD juga menjual 71.256 kendaraan ke luar China pada bulan September, dimana naik 115,8% dibandingkan periode sama tahun lalu. 

Awal pekan Oktober ini, BYD telah menyelesaikan armada ekspornya terbesar, terdiri dari delapan kapal 'raksasa' pengangkut mobil dengan kapasitas angkut tahunan kumulatif satu juta unit mobil.

Kapal pengangkut terakhir dan paling baru adalah BYD Jinan yang mulai beroperasi awal bulan ini.

Kapal pengangkut terbaru BYD Jinan sudah berlayar bulan 

Performa Kuartal Tiga

Lantas, bagaimana dengan performa BYD sampai dengan kuartal ketiga tahun (Januari-September) ini?

Pada Q3, BYD Group telah menjual 1.105.591 unit secara global, atau turun 2,1% dari tahun lalu.

Hal ini menandai penurunan triwulanan pertama sejak 2020. BYD mengalami penurunan sebesar 4% dari tahun lalu.

Untuk ekspor, produsen mobil yang berbasis di Shenzhen ini sudah 'mengapalkan' 232.806 unit pada kuartal ketiga. Atau, meningkat 146,4% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sementara itu, penjualan PHEV turun 23,7% menjadi 523.069 unit, namun jualan mobil listrik murni tumbuh 31,4% menjadi 582.522 unit.

Pesaing Tumbuh

Performa yang kurang baik itu diindikasi terjadi di saat banyak start-up mobil listrik asal China justru menunjukkan penjualan yang tinggi.

Sebut saja Leapmotor yang berhasil menjual hingga 60.000 unit per bulan untuk pertama kalinya, dua kali lipat dari tahun lalu.

Leapmotor C10 salah satu model tersukses di China, bahkan di luar China

Sementara itu, Nio, Xiaomi, dan Xpeng mencapai rekor penjualan tertinggi sepanjang masa di bulan September.

Pesaing terbesar BYD paling berat, yaitu Geely sukses menjual 442.672 mobil listrik (BEV + PHEV) pada Q3, yang menunjukkan peningkatan 96,2%.

Keberhasilan Geely terutama didorong oleh model Galaxy-nya, atau EM-i kalau di Indonesia. 

Geely Starray EM-i dipasarkan di Indonesia

Apakah BYD mampu mendominasi pasar mobil listrik di Indonesia tahun ini, dimana brand China lainnya (Geely, Chery, Xpeng dll) sama-sama sudah melantai di Tanah Air?

Postingan Terkait

Categories

Tags

© CarPress Network. All Rights Reserved. Designed by CarPress