
— Tren penggunaan lampu Bi-LED pada mobil kini semakin populer, terutama di kalangan pengguna kendaraan harian yang ingin mendapatkan pencahayaan lebih terang namun tetap efisien.
Selain tampil lebih modern, lampu Bi-LED juga dikenal hemat energi dan memiliki umur pakai yang panjang. Namun, memilih tipe yang tepat untuk kebutuhan sehari-hari tidak bisa sembarangan.
Menurut Atma, pemilik ALB Projie Custom Headlight Cars di Tangerang, hal utama yang perlu diperhatikan adalah kualitas chip dan sistem pendinginan pada lampu Bi-LED.
“Banyak orang fokus ke tingkat kecerahan, padahal pendingin dan driver-nya juga penting. Kalau chip-nya bagus tapi sistem pendinginnya jelek, umur lampunya tetap pendek,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
Atma menjelaskan, untuk mobil harian sebaiknya pilih lampu Bi-LED dengan warna cahaya sekitar 5.500–6.000 Kelvin, karena lebih nyaman untuk mata dan tidak terlalu menyilaukan pengendara lain.
“Warna putih kebiruan memang kelihatan keren, tapi kalau terlalu terang bisa bikin silau dan malah berisiko di jalan,” katanya.
Ilustrasi modifikasi lampu BI-LED.
Selain itu, posisi dan fokus sorotan lampu juga harus diperhatikan agar tidak mengganggu pengguna jalan lain.
“Setelah pasang Bi-LED, wajib disetel ulang ketinggian sorotnya. Jangan asal terang, tapi nyilauin,” tegasnya.
Atma menambahkan, untuk penggunaan harian di kondisi jalan perkotaan, Bi-LED dengan proyektor lensa standar OEM atau aftermarket berkualitas sudah cukup.
“Enggak perlu yang ekstrem kayak high performance. Yang penting tahan panas dan nyala stabil,” jelasnya.
Ia juga menyarankan untuk membeli lampu Bi-LED dari merek yang sudah memiliki garansi resmi dan layanan purna jual.
“Lampu Bi-LED itu bukan cuma soal terang. Kalau drivernya rusak atau fan pendinginnya mati, harus ada yang bisa tanggung jawab,” pungkas Atma.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.