
- Beberapa tempat parkir, sudah menggunakan sistem otomatis saat kendaraan masuk atau keluar. Namun, kemajuan teknologi ini dinilai memberikan celah untuk pelaku kejahatan.
Rio Octaviano, Ketua Indonesia Parking Association (IPA), mengatakan, saat ini banyak operator parkir yang tidak menempatkan petugas di pintu masuk maupun pintu keluar. Padahal, menurutnya, itu termasuk ke dalam lapisan sistem keamanan.
"Dulu kami pernah melakukan riset bahwa ketelibatan manusia di sini tetap harus ada. Kenapa? Walaupun ada teknologi license plate recognition, tapi teknologi ini tidak 100 persen bisa menjamin membaca pelat kendaraan secara benar," ujar Rio, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
suasana area parkir mobil di Stasiun Gambir, Rabu (9/10/2024)
"Walaupun tingkat keberhasilan 99 persen, tapi 1 persen itu adalah sebuah kegagalan, itu sebuah paradoks berpikir untuk melakukan mitigasi dalam kebocoran," kata Rio.
Rio menambahkan, para pengguna jasa sistem harus hati-hati, karena sistem tanpa orang ini tetap dikontrol oleh manusia. Minimal memastikan bahwa kendaraan masuk dan kendaraan keluar itu sama, baik pelat nomor maupun kendaraannya.
"Yang dikhawatirkan kan sebetulnya sekarang ini ada sistem yang karena sudah percaya hanya dengan, ya ibaratnya terlalu meremehkan gitu ya, terlalu meremehkan proses keamanan ini, akhirnya di pintu keluar itu tidak ada pengamanan berlapis," ujarnya.
Ilustrasi tempat parkir.
Menurutnya, kondisi tersebut bisa saja dipelajari oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab dan dijadikan celah untuk pencurian gitu. Dia pun mengimbau kepada pengguna jasa sistem parkir untuk memastikan bahwa keamanannya itu dilakukan secara berlapis.
Rio mengatakan, di sistem yang bagus, seharusnya di pintu keluar tetap ada petugas yang berjaga. Meskipun tidak ada di tempat, setidaknya bisa dipantau melalui ruang pusat kendali.
Sehingga, ada campur tangan manusia yang tetap memastikan atau memverifikasi bahwa pelat nomor dan kendaraan yang masuk dan keluar tetap sama.
Ilustrasi tempat parkir mobil
"Nah, kalau sekarang kalau kami perhatikan ada beberapa lokasi yang menghilangkan proses keamanan berlapis itu. Jadi begitu dia di pintu keluar, dia scan tiket, dia lalu tap kartu untuk bayar atau dia tap kartu untuk bayar langsung gitu ya. Begitu dia deduct, berhasil potong saldo, gate-nya langsung terbuka tanpa ada proses verifikasi," ujarnya.
Menurutnya, kondisi ini yang harus dipahami oleh pengguna jasa parkir maupun pengguna sistem, seperti pengelola gedung atau lokasi-lokasi yang menggunakan sistem manless.
"Jadi, kan banyak orang yang berpikiran kalau misalnya kita pakai manless berarti kita bisa mengurangi SDM gitu, karena kan biaya SDM nanti berkurang. Sebetulnya, itu jangan dilakukan. SDM tetap harus dibutuhkan kok, untuk pengamanan berlapis," kata Rio.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.