
Tangki bensin pada kendaraan bermotor umumnya terbuat dari logam. Maka dari itu kerap dijumpai mengalami korosi.
Meski demikian, beberapa model kendaraan terbaru, ada tangki bensin yang terbuat dari bahan lain yang tahan korosi.
Susanto, pemilik bengkel Las Sus Bayat, Klaten mengatakan umumnya tangki bensin yang berkarat terjadi karena usia pemakaian.
Pola keropos pada permukaan tangki bensin mobil pada sisi bagian dalam.
“Mobil-mobil atau motor tua umumnya mulai merasakan masalah tangki bensin bocor karena berkarat, ini terjadi tidak tiba-tiba melainkan tumpukan kejadian yang berulang,” ucap Susanto kepada Kompas com, Senin (13/10/2025).
Menurut Susanto, musuh tangki bensin adalah kelembaban, sehingga sebisa mungkin permukaan tangki diberi lapisan anti karat.
“Dari pabrikan sebenarnya sudah ada, cuma karena usia pemakaian, tergores, bisa saja mengelupas sehingga muncul karat,” ucap Susanto.
Karat pada logam tersebut lambat laun akan mengikis permukaan tangki, sehingga dapat membuat tangki bocor dari luar.
Selain dari sisi luar, korosi juga bisa muncul dari sisi dalam tangki bensin. Sehingga, tangki bensin yang tampak mulus dari luar bisa saja dalamnya sudah berkarat.
“Munculnya karat dari dalam tangki juga karena kandungan air, cara antisipasinya, jangan biasakan tangki dalam kondisi kosong, lebih baik penuh,” ucap Susanto.
Ilustrasi pengisian BBM.
Dosen Teknik Mesin Institut Teknologi Bandung (ITB) Tri Yuswidjajanto mengatakan, ada peluang masalah bila tangki bahan bakar sering dalam keadaan kosong atau tidak penuh.
“Kalau mobilnya sering dipakai tidak ada masalah dengan kondisi tangki mobil tidak penuh, tapi masalah akan timbul bila jarang dipakai,” ucap Tri kepada Kompas.com, belum lama ini.
Kondisi tangki yang tidak penuh dapat mengakibatkan proses kondensasi yang bisa meningkatkan kadar air pada bensin.
“Kadar air dalam BBM di tangki bisa meningkat, karena adanya kondensasi uap dari dari udara yang ada dalam tangki ketika kondisi lingkungan temperaturnya turun,” ucap Tri.
Semakin banyak ruang udara di dalam tangki bahan bakar, maka peluang terjadinya kondensasi semakin tinggi dan kandungan air akan semakin tinggi.
“Hal itu bisa terjadi lantaran uap bensin di dalam tangki banyak, dan kondensasi bisa menimbulkan kandungan air ketika suhu di lingkungan sekitar menurun, ini biasanya terjadi pada mobil yang jarang digunakan,” ucap Tri.
Kandungan air tersebut lama-lama menyebabkan korosi, bila sudah demikian tangki perlu dibersihkan agar tidak terjadi karat lebih parah.
Bila kondisinya sudah parah, permukaan tangki perlu diganti agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari, seperti tangki bocor.
“Disulam masih bisa, cuma tak selalu hasilnya baik, terlebih lagi kondisi korosi sudah merata, diganti dengan tangki baru juga lumayan harganya,” ucap Susanto.
Jadi, konsumen hanya bisa mencegah terjadinya karat pada tangki, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.