
Produsen mobil asal Amerika Serikat, Ford, kembali menjadi sorotan setelah mencatat angka recall yang mencengangkan sepanjang tahun ini. Belum genap satu tahun berjalan, Ford telah melakukan 120 kali kampanye penarikan kendaraan (recall) di berbagai pasar global.
Jumlah ini jauh melampaui pesaing utamanya, General Motors, yang baru mencatat sekitar 20 recall di periode yang sama.
Menurut laporan dari Carscoops dan Handelsblatt, dikutip VIVA Minggu 19 Oktober 2025, gelombang recall terbaru Ford mencakup beberapa model populer seperti Mustang, F-Series, Bronco, dan Ranger.
Dari kasus yang terungkap, sebagian besar berkaitan dengan masalah keselamatan yang berpotensi membahayakan pengemudi maupun penumpang.

Ford Ranger Raptor
Recall terbesar kali ini melibatkan sekitar 332 ribu unit Ford Mustang produksi 2015 hingga 2017. Masalah ditemukan pada komponen seat belt anchor pretensioner, yang dapat berkarat akibat paparan air dan garam jalan di wilayah bersalju seperti Michigan, New York, dan Pennsylvania.
Jika dibiarkan, korosi tersebut bisa melemahkan kabel pengikat sabuk pengaman, meningkatkan risiko cedera saat kecelakaan. Ford menyatakan perbaikan untuk masalah ini baru bisa dilakukan pada Januari 2026, setelah suku cadang pengganti tersedia.
Selain itu, hampir 292 ribu unit Ford F-250, F-350, dan F-450 produksi 2020–2022 juga ditarik karena sistem kamera 360 derajat yang gagal menampilkan gambar belakang dengan benar.
Pemerintah Amerika menyebut adanya “perbedaan pencahayaan ekstrem antar kamera” yang menyebabkan tampilan menjadi terlalu gelap atau terlalu terang. Solusi sementara adalah pembaruan perangkat lunak, yang baru akan diluncurkan pada Maret tahun depan.
Masalah serupa juga terjadi pada Ford Bronco dan Ranger model 2025, meski jumlahnya kecil. Beberapa unit dilaporkan memiliki kaca depan yang bisa lepas saat tabrakan karena pekerja pabrik lupa melepas pita masking cat sebelum kaca dipasang.
Sementara itu, tiga unit Mustang 2021–2023 juga harus kembali ke bengkel karena kesalahan perangkat lunak yang menyebabkan sistem peringatan rem tidak berfungsi dengan benar.
Total, lebih dari 600 ribu unit kendaraan Ford terdampak dalam gelombang recall terbaru ini. Meski tampak merugikan, langkah cepat Ford ini dinilai sebagai upaya menjaga kepercayaan pelanggan di tengah ketatnya persaingan pasar otomotif global.
Namun, dengan catatan 120 recall hanya dalam satu tahun, banyak yang menilai Ford perlu segera memperbaiki sistem kontrol kualitasnya agar reputasi merek tidak semakin terguncang.