
Fabio Quartararo mengaku MotoGP Indonesia 2025 di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) akhir pekan lalu masih menjadi salah satu balapan terberatnya.
Pasalnya, di tengah panas ekstrem sirkuit, pembalap Yamaha asal Perancis itu mengaku sempat merasa 'terbakar' karena panas knalpot motornya sendiri ketika berjuang finis di posisi ketujuh.
“Panas sekali. Saya berada di belakang banyak pembalap dan knalpot motor mengenai kaki saya, rasanya benar-benar terbakar,” ujar Quartararo dikutip Crash.net, Senin (6/10/2025).
Start dari posisi kedelapan, Quartararo memilih kombinasi ban keras di depan dan lunak di belakang, satu-satunya pilihan yang menurutnya masih terasa nyaman untuk menaklukkan suhu lintasan yang tinggi di Mandalika.
Meski kesulitan menyalip di lintasan lurus, ia tetap konsisten menjaga ritme hingga akhir balapan dan menjadi pembalap Yamaha terbaik.
“Itu satu-satunya kombinasi ban yang terasa cukup nyaman, tapi kami harus benar-benar menjaga kondisi ban belakang,” kata Quartararo.
“Yang paling sulit adalah saya tidak bisa menyalip siapa pun, karena setiap keluar tikungan, mereka langsung melesat menjauh," lanjutnya.
Kondisi itu membuat Quartararo lebih fokus pada strategi menghemat ban dan menjaga stabilitas motor.
“Tapi saya rasa saya mengendarai dengan cukup baik dan cukup cerdas dalam mengatur ban belakang,” lanjutnya.
Sementara itu, rekan setimnya, Alex Rins, menjadi pusat perhatian di akhir pekan ini. Ia tampil impresif sejak sesi kualifikasi dengan menempati posisi keempat, hasil terbaiknya musim ini.
Pembalap Tim Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo berlari di jalanan Desa Kuta, Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis (2/10/2025). Ajang balapan MotoGP seri ke 18 bertajuk Pertamina Grand Prix of Indonesia akan berlangsung pada 3-5 Oktober 2025. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi/bar
“Bagi saya, ini salah satu akhir pekan terburuk dari sisi feeling dengan motor, tapi dia sangat, sangat cepat. Menyenangkan bisa melihat datanya dan belajar bagaimana saya bisa memperbaiki diri," katanya.
Menurut Quartararo, performa Rins lebih disebabkan oleh karakter Sirkuit Mandalika yang cocok dengan gaya balapnya, bukan karena adanya peningkatan besar pada motor Yamaha.
“Menurut saya lebih karena karakter sirkuit dan cara dia menekan motor. Selain itu, beberapa pembalap seperti Raul Fernandez dan Luca Marini sempat keluar jalur, jadi Alex bisa memanfaatkan momen itu untuk menyalip,” ujarnya menambahkan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.