Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan cuaca panas ekstrem masih bakal terjadi sampai dengan akhir Oktober atau awal November 2025.
Dalam beberapa hari terakhir misalnya, BMKG mencatat suhu maksimum pada siang hari bisa mencapai hingga 38 derajat Celcius.
Kondisi ini sering dikaitkan dengan menurunnya performa air conditioner (AC) pada kendaraan, khususnya ketika digunakan di siang hari yang terik.
Dewa, pemilik bengkel AC Mobil Jogja mengatakan panas matahari yang terik akan menginduksi di bagian mobil, sehingga kerja AC akan lebih berat.
“Sebenarnya tidak hanya berdampak pada sistem AC, mesin pun akan mengalami peningkatan suhu pengaruh dari lingkungan sekitar, dampaknya kompresor AC juga akan menjadi lebih tinggi kompresinya, ini bikin performa AC menurun,” ucap Dewa kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025).
Menurut Dewa, kondisi tersebut sebagai tanda AC mobil mengalami penurunan performa. Sehingga, konsumen perlu memeriksa ke bengkel untuk mengetahui sumber masalahnya.
Aji Dwi Nugroho, Foreman di bengkel mobil Aha Motor Yogyakarta mengatakan kemampuan AC dalam menciptakan embusan udara yang dingin terbatas.
Ilustrasi thermometer untuk mengukur suhu udara AC mobil
“Ada standarnya, berapa suhu paling rendah AC mobil, sebagai contoh 4 derajat Celcius dari hulu ventilator ketika AC bekerja optimal, normalnya tak akan menghasilkan suhu lebih dingin dari itu, kecuali ada masalah,” ucap Aji kepada Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).
Dari suhu terendah tersebut, udara dingin yang berembus di dalam kabin mobil akan mendinginkan udara di ruangan, atau disebut juga suhu ruang yang bisa membuat nyaman penumpang.
“Ketika cuaca panas ekstrem, udara di dalam kabin akan terinduksi oleh panasnya plat mobil, sehingga udara dingin dari AC akan terasa kurang optimal, ketika arah angin diembuskan ke tubuh baru terasa dingin,” ucap Aji.
Penampakan cuaca panas Surabaya sekitar pukul 13.00 WIB.
Menurut Aji, ada perbedaan suhu ruang di dalam kabin mobil akibat cuaca panas di siang hari merupakan hal wajar. Namun, bila suhu yang berembus dari hulu ventilator turun, artinya ada penurunan performa AC.
“Kami selalu mengukur suhu dari hulu ventilator atau kisi-kisi AC sebagai patokan, bila suhunya masih normal, konsumen mungkin bisa melakukan pasang kaca film yang mampu meredam panas, itu juga berpengaruh,” ucap Aji.
Johni, pemilik John AC Cawas, Klaten, mengatakan kaca film tidak berhubungan secara langsung dengan sistem AC mobil, tapi perannya bisa membuat kabin lebih sejuk.
“Bukan sugesti, tak hanya untuk menjaga privasi pengendara, kaca film juga menunjang kerja AC mobil dalam menyejukkan kabin mobil dengan meredam cahaya matahari yang masuk ke dalam kabin,” ucap Johni kepada Kompas.com, belum lama ini.
Johni mengatakan, kaca film yang bagus dapat bekerja secara optimal menyejukan kabin mobil. Cahaya yang seharusnya masuk, ditahan oleh kaca film sehingga panasnya sebagian tidak masuk di dalam kabin.
“Kaca film kan macam-macam kualitasnya, ada yang bagus, standar dan kurang bagus, tergantung dari fitur atau kemampuannya apakah bisa meredam panas atau hanya meredam cahaya,” ucap Johni.
Ilustrasi pengisian freon pada AC mobil
Sementara itu, Service Advisor PT Graha Rajasa (Denso), Andres Siswanto mengatakan AC mobil yang normal seharusnya mampu mendinginkan kabin meski dipakai di bawah terik matahari, bila AC tidak mampu mendinginkan bisa jadi ada masalah pada sistem sehingga perlu dilakukan pemeriksaan.
“Tidak normal itu, AC mobil yang bagus pasti bisa mendinginkan udara di dalam kabin walaupun cuaca sedang terik, perlu diperiksa apakah ada masalah pada sistem AC-nya, ini bisa menjadi rumit karena banyak faktor yang mempengaruhi,” ucap Andres kepada Kompas.com.
AC yang tidak mampu mendinginkan kabin bisa karena freon berkurang, yang artinya perlu diperiksa kebocorannya di mana, atau ada masalah lain seperti menurunnya performa kompresor, motor fan, dan lainnya; bahkan bisa juga dari kelistrikannya.
Jadi, bila AC mobil terasa kurang dingin, khususnya di cuaca panas siang hari, tak ada salahnya konsumen melakukan pemeriksaan sistem AC di bengkel langganan untuk memastikan apakah normal atau ada penurunan performa AC.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.
