Penyebab Mobil Matik Terasa Kurang Responsif

Mobil matik memang menawarkan kemudahan berkendara, tetapi jika terasa kurang responsif, pemilik kendaraan perlu waspada.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari masalah pada mesin hingga gangguan pada sistem transmisi otomatis
Iwan, Pemilik Bengkel Mobil Iwan Motor Honda Auto Clinic, Solo, mengatakan, mobil matik yang kurang responsif biasanya disebabkan karena mesinnya bermasalah.
Prosedur mematikan mesin mobil matik.
“Mesin yang bermasalah, mulai dari filter-filter kotor, busi dan koil aus atau rusak, BBM berkualitas rendah, sensor-sensor mesin bermasalah, bahkan catalytic converter mampet,” ucap Iwan kepada Kompas.com, belum lama ini.
Jika mobil matik terasa kurang responsif saat dikendarai, padahal kondisi mesin tidak menunjukkan gejala bermasalah, maka besar kemungkinan sumber masalah ada pada sistem transmisi otomatisnya.
“Seperti oli matik kurang atau kotor, ada kebocoran oli matik, filter matik kotor, kampas kopling aus, belt CVT aus, sensor rusak yang sering pada selenoidnya, kelistrikannya ada gangguan, bahkah Transmission Control Module (TCM) bermasalah,” ucap Iwan.
Jika permasalahan terletak pada komponen matik, maka akan berdampak pada performa mobil, seperti perpindahan gigi yang tidak halus, akselerasi jadi lambat, dan mobil tidak berjalan dengan baik.
Iwan mengatakan, apabila gejala-gejala awal tersebut diabaikan, bisa jadi kerusakan lebih parah akan terjadi.
“Perawatan rutin menjadi kuncinya selain cara mengemudi yang benar,” ucap Iwan.
Kalau permasalahan pada transmisi matik tidak segera ditangani, risiko kerusakan bisa semakin meluas hingga berdampak pada komponen lain yang biayanya jauh lebih mahal untuk diperbaiki.
Maka dari itu, pemilik mobil matik perlu segera melakukan pemeriksaan dini apabila merasakan kendaraannya sudah tidak bekerja dengan optimal.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.