
Mobil matik dengan transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) kerap dipilih karena menawarkan kenyamanan saat berkendara.
CVT adalah jenis transmisi otomatis yang bekerja dengan sistem puli dan sabuk baja, membuat perpindahan gigi terasa mulus tanpa hentakan.
Menurut Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi otomatis Worner Matic, secara prinsip CVT memang tidak dirancang untuk menaklukkan tanjakan ekstrem.
CVT pada mobil matik.
“Untuk mobil dengan transmisi CVT, sebenarnya tidak didesain untuk menghadapi tanjakan-tanjakan ekstrem,” ujar Hermas kepada Kompas.com, Senin (6/10/2025).
Hermas menjelaskan, CVT lebih difokuskan untuk kenyamanan. Transmisi ini membuat pengendara tidak merasakan perpindahan gigi yang kasar, laju mobil terasa halus, serta konsumsi bahan bakar lebih efisien.
Meski begitu, jika bertemu tanjakan cukup curam, ada trik yang bisa dilakukan agar mobil tetap bertenaga.
Ilustrasi transmisi mobil matik.
“Jika bertemu tanjakan yang agak tinggi dan curam, sebaiknya pindahkan tuas ke posisi L (low gear)," kata Hermas.
"Hal ini karena pada transmisi CVT, perubahan rasio dipengaruhi oleh laju kendaraan atau kecepatan. Dengan memindahkan tuas ke L, rasio bisa terkunci sehingga mobil tetap bertenaga saat menanjak,” jelasnya.
Dengan kata lain, CVT tetap nyaman digunakan di berbagai kondisi jalan, asalkan pengemudi memahami cara berkendara yang tepat sesuai karakter transmisi ini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.