
Banyak pengendara motor kerap mengambil posisi terlalu dekat di belakang mobil, terutama saat jalanan macet atau ketika ingin mencari jalur aman dari lubang.
Padahal, kebiasaan ini justru bisa sangat berbahaya.
Satu detik kehilangan pandangan bisa cukup untuk membuat motor terperosok atau kehilangan kendali.
Ketua Bidang Road Safety and Motorsport Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Victor Assani, mengatakan bahwa istilah “jebakan lubang” di jalan sebenarnya kurang tepat.
“Kalau kita terperosok lubang, itu bukan karena dijebak, tapi karena kita tidak melihat adanya lubang di depan. Biasanya karena terlalu rapat di belakang kendaraan lain,” ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
Menurut Victor, menjaga jarak aman adalah kunci utama keselamatan di jalan.
Saat terlalu dekat, pandangan pengendara akan terhalang bodi kendaraan di depan, sehingga tidak sempat membaca kondisi jalan. “Begitu ada lubang atau kendaraan berhenti mendadak, ruang untuk menghindar sudah tidak ada. Motor bisa oleng, bahkan menabrak kendaraan di depannya,” jelasnya.
Suku Dinas Bina Marga Jakarta Utara memperbaiki jalan berlubang di Jalan Danau Sunter Selatan, Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Selasa (12/9/2023).
Ia menambahkan bahwa menjaga jarak bukan hanya soal etika berkendara, tetapi juga strategi keselamatan.
Dengan jarak pandang yang lebih luas, pengendara bisa mengenali potensi bahaya lebih awal, mulai dari lubang, genangan, hingga kendaraan lain yang berubah arah mendadak. “Kuncinya atur ritme kecepatan dan posisi pandangan. Jangan sampai pandangan kita tertutup kendaraan lain,” kata Victor.
Banyak biker memiliki trik mengikuti garis ban mobil di depan untuk membaca pergerakan jalan.
Namun, menurut Victor, cara itu tidak selalu aman. “Kalau fokus kita hanya ke ban kendaraan depan, kita jadi kehilangan kesadaran situasi di sekitar. Padahal keselamatan di jalan justru ditentukan oleh kemampuan membaca kondisi sekeliling,” tegasnya.
Victor menilai, kesadaran terhadap area sekitar perlu terus ditingkatkan, terutama bagi pengendara di kota besar dengan lalu lintas padat.
Pandangan luas dan jarak aman akan membantu pengendara bereaksi lebih cepat terhadap kondisi tak terduga. “Jangan salah fokus. Jangan hanya perhatikan ban mobil di depan, tapi lihat keseluruhan situasi di jalan. Keselamatan kita ditentukan oleh seberapa jauh kita bisa melihat dan mengantisipasi,” kata Victor.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.