Bagi pemilik mobil Low Cost Green Car (LCGC) seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, atau Toyota Calya dan Daihatsu Sigra, tampilan interior kadang terasa terlalu sederhana.
Salah satu bagian yang jadi perhatian adalah setir.
Meski fungsi utamanya untuk mengemudi, setir juga punya peran untuk menunjukkan kesan mewah.
Untuk itu, tak sedikit pemilik LCGC yang memilih melapisi setir dengan bahan kulit guna meningkatkan nilai estetika.
Selain membuat tampilannya lebih elegan, setir berlapis kulit juga memberi rasa genggaman yang lebih nyaman.
Modifikasi setir Daihatsu Sigra atau Toyota Calya dengan menambahkan tombol multifungsi.
Menurut Eppy, pemilik bengkel jok Padi Leather di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, permintaan untuk lapis setir kulit dari pemilik LCGC cukup tinggi.
“Biasanya mereka yang ganti setir itu mau menaikkan tipe. Kayak mobil Ayla-Agya itu kan setirnya belum kulit, tipe paling rendah, nah bisa di-upgrade. Mau dikulitin lagi bisa, tergantung dananya,” kata Eppy saat ditemui Kompas.com, belum lama ini.
Meski hanya lapisan tambahan, hasil pengerjaan setir kulit bukan sekadar membungkus biasa.
Teknik pelapisan menjadi perhatian utama dengan mempertahankan bentuk dan jahitan agar menyerupai setir bawaan pabrik (OEM), sehingga tampilannya tetap rapi dan tidak terlihat seperti modifikasi murahan.
“Tadinya tidak dilapisi kulit, kita lapis kulit tetapi tetap sesuai dengan bawaan pabrik, OEM,” kata Eppy.
Harga lapis setir kulit untuk mobil LCGC cukup variatif, tergantung jenis bahan yang dipilih.
Bahan sintetis biasanya jadi pilihan termurah, sementara kulit asli dan microfiber menawarkan kualitas lebih baik serta daya tahan lebih panjang.
"Kisaran harganya dari Rp 800.000 sampai Rp 1,5 juta, ada pilihan bahannya mulai dari sintetis, microfiber, atau kulit asli. Kalau kulit asli mulai dari Rp 1 juta," ucap Eppy.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.
