
(Ilustrasi) Kolase Toyota Innova Zenix FFV (atas) dan Manual Book Mitsubishi (bawah)
BBM yang punya kandungan etanol masih hangat diperbincangakan.
Di kalangan masyarakat masih ada pendapat bahwa etanol akan berpengaruh buruk pada kualitas BBM.
Lantas beredar narasi kalau bahan bakar bensin yang sudah dicampur etanol tersebut secara kualitas akan menurun, benar kah?
Padahal penggunaan bensin beretanol ini sudah jamak diterapkan di banyak negara, seperti di Amerika, Brazil, Asia, Afrika hingga Eropa.
Etanol yang istilah kimianya ethyl alcohol dengan rumus C2H5OH ini digunakan pada bahan bakar untuk meningkatkan nilai oktan.
"Etanol murni punya nilai RON sekitar 110 sampai 120. Jika dicampurkan misalnya 5% saja, maka bisa menaikkan angka oktan sekitar 5,5," terang Dr. Ing. Ir. Tri Yus Widjajanto Zaenuri, pakar bahan bakar dan konversi energi dari Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dengan naiknya nilai oktan bahan bakar tersebut, tentu dampak positifnya akan membuat mesin jadi lebih tahan terhadap detonasi atau ngelitik.

Suzuki Fronx Flex Fuel yang akan tampil di Japan Mobility Show 2025
Nah, bagaimana pendapat APM (Agen Pemegang Merek) mobil yang sudah lama memproduksi dan memasarkan di Indonesia, apakah bisa produknya 'meminum' BBM mengandung etanol?
"Seluruh kendaraan Toyota yang kami jual saat ini di Indonesia sudah kompatibel menggunakan bahan bakar dengan kandungan Ethanol hingga 10% atau E10," jelas Philardi Sobari, Head of Public Relation PT Toyota Astra Motor (TAM) saat dihubungi Kamis (9/10).
Meski demikian, kata Ogy, panggilan akrabnya menegaskan, "Pelanggan tetap kami imbau untuk mengikuti rekomendasi angka oktan bahan bakar sesuai dengan yang tertera di buku manual untuk performa dan daya tahan kendaraan yang optimal."
Pendapat serupa datang dari pabrikan mobil Mitsubishi.
Menurut Masaaki Fujiwara, Director of Product Strategy Division PT MMKSI, pada dasarnya kendaraan berbahan bakar gasoline (bensin) yang dipasarkan oleh Mitsubishi Motors di Indonesia dapat mengkonsumsi kadar ethanol hingga 10%.
"Hal tersebut bisa dilihat pada Manual Book kendaraan Mitsubishi Motors yang bisa diakses melalui aplikasi MMID," ujar Masaaki (10/10/2025).
OtoHub.co coba mengecek Manual Book Mitsubishi Xpander, Xpandrer Cross hingga model terbaru Destinator di website Mitsubishi Motors Indonesia, semua tertera dengan jelas.
Pada Bab 2, dijelaskan mengenai Pemilihan Bahan Bakar, dimana Ethanol hingga 10% bisa digunakan pada kendaraan Mitsubishi tersebut.

Manual Book Mitsubishi Xpander Cross
Kami juga menemukan fakta bahwa di Manual Book Suzuki Ertiga, tertera anjuran bahan bakar yang dipakai oleh pemilik mobil.
Pada Manual Book Suzuki halaman 1.1, dijelaskan bahwa campuran bensin tanpa timbal dan ethanol (grain alkohol) disebut juga gasohol dijual dan tersedia di beberapa daerah.
Campuran tipe ini mungkin digunakan pada kendaraan Anda dan tidak lebih dari 10 % ethanol. Pastikan nilai oktan campuran ethanol tidak kurang dari yang sudah dianjurkan.

Keterangan di buku manual mobil Suzuki soal bahan bakar dicampur Etanol
Hal yang sama berlaku pada pabrikan mobil Eropa yang dipasarkan di Tanah Air.
"Sesuai informasi dari Stellantis, semua kendaraan bensin Peugeot yang diproduksi dari Tahun 2000 ke atas sudah compile dengan BBM ber-etanol. Untuk kadar etanolnya 10% (E10)," ungkap Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot melalui pesan singkatnya (9/10/2025).
Meski demikian, Samsudin mengharapkan ketersediaan dan kualitas bahan bakar di Indonesia terjamin.
"Ketersediaan yang luas dan stabil dari bensin dengan oktan tinggi (RON 95 ke atas) dan kualitas bersih untuk menjamin performa, efisiensi, dan keawetan mesin," tegasnya.
Nah, kalau melihat dari data dan fakta di atas, mobil-mobil yang sudah beredar sekarang aman menggunakan bahan bakar yang dicampur etanol 10% atau E10.So, bahan bakar bioetanol aman kan?