
Banyak pengendara mobil masih beranggapan bahwa semakin terang warna lampu, maka jarak pandang saat berkendara di malam hari akan semakin jelas. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Faktanya, penggunaan lampu dengan warna terlalu putih hingga kebiruan justru bisa membuat visibilitas menurun, terutama saat melintas di jalan beraspal gelap atau kondisi hujan.
“Justru malah kalau cahaya di jalanan tambah putih, malah tambah tidak terlihat. Itu kalau yang normal-normal saja untuk jalanan Indonesia, rata-rata sekitar 4.300 Kelvin, itu sudah normal. Warnanya agak warm white, dan memang cocok untuk menembus hujan,” ujar Dadan Hamdan Fadilah, pemilik Dan’s Motor yang berlokasi di Ciledug, Kota Tangerang, saat ditemui Kompas.com, Selasa (8/10/2025).
Dadan menjelaskan, semakin tinggi angka Kelvin pada bohlam, warna cahaya akan makin putih hingga kebiruan. Namun, warna tersebut tidak cocok untuk semua kondisi jalan, terutama jalanan aspal hitam yang umum ditemui di Indonesia.
“Malah kalau misalkan tambah putih, tambah keunguan, tambah kebiruan, cahayanya enggak kelihatan. Apalagi dengan jalanan aspal yang hitam, itu enggak bakal kelihatan,” kata Dadan.
projector Bi-LED
Ia menambahkan, banyak pengemudi terjebak pada persepsi keliru bahwa semakin tinggi angka lumen atau Kelvin, maka penerangan jalan akan semakin baik. Padahal, yang lebih penting adalah menyesuaikan warna dan intensitas cahaya dengan kondisi jalan yang dilalui.
“Itu bukan berarti dengan lumen yang tinggi ataupun Kelvin yang tinggi akan menambah terang jalan. Itu persepsi yang salah. Harus sesuai kebutuhan,” ujarnya.
Menurut Dadan, untuk jalan beton, lampu dengan watt besar dan warna putih masih tergolong aman. Namun, pada jalanan aspal hitam, warna cahaya dengan spektrum 4.300 Kelvin yang cenderung warm white tetap menjadi pilihan ideal untuk memberikan jarak pandang terbaik.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.