
Pada area parkir modern, teknologi sensor parkir semakin berkembang untuk membantu pengendara menemukan ruang kosong tanpa harus berputar-putar.
Salah satu inovasi yang kini banyak digunakan di gedung parkir adalah sensor parkir ultrasonic. Sehingga, pengunjung suatu lokasi bisa dengan segera menemukan tempat parkir yang tersedia.
Dikutip dari Parksol.lt, Jumat (17/10/2025), sensor jenis ini sangat direkomendasikan untuk area parkir tertutup atau indoor parking lot. Sistemnya bekerja dengan sensor ultrasonik atau magnetik yang terhubung langsung ke indikator jarak jauh (remote indication).
Cara kerja sensor ultrasonik di tempat parkir
Indikator tersebut menampilkan status ketersediaan parkir dalam bentuk lampu LED berwarna, sehingga pengemudi dapat langsung mengetahui area mana yang masih kosong atau sudah penuh.
Biasanya, warna yang digunakan adalah hijau dan merah. Warna hijau menyala jika slot parkir tersedia, sedangkan merah menyala jika slot parkir sedang ditempati oleh kendaraan.
Kelebihan lainnya, indikator jarak jauh ini dapat terlihat jelas dari kejauhan, bahkan di kondisi cahaya minim atau cuaca yang kurang bersahabat. Alhasil, pengendara tak perlu lagi membuang waktu mencari tempat parkir, cukup mengikuti arah lampu indikator hijau yang menandakan ruang kosong.
Cara Kerjanya
Secara prinsip, sistem Ultrasonic Parking Sensor bekerja dalam tiga tahap sederhana namun efektif.
Pertama, sensor ultrasonik mendeteksi kondisi parkir, apakah ruang tersebut terisi atau kosong, dan menampilkan statusnya melalui warna lampu, hijau untuk kosong, merah untuk terisi.
Kedua, controller system memproses data dari sensor tersebut, lalu menyalurkan informasi ke layar LED di area parkir agar pengemudi bisa melihat status secara real-time. Data ini juga dikirim ke sistem manajemen parkir terpusat untuk dianalisis dan digunakan dalam pengelolaan kapasitas parkir.
Ilustrasi tempat parkir
Ketiga, sensor ultrasonik bekerja menggunakan gelombang suara frekuensi tinggi. Gelombang ini dipancarkan, lalu dipantulkan kembali oleh objek di sekitar, seperti mobil yang sedang parkir. Berdasarkan pantulan inilah sistem menentukan apakah ruang parkir masih kosong atau sudah terisi.
Dengan sistem seperti ini, pengelola parkir dapat meningkatkan efisiensi dan kenyamanan pengguna, sekaligus memaksimalkan kapasitas area parkir. Bagi pengemudi, pengalaman parkir menjadi lebih cepat, praktis, dan bebas stres.
Teknologi ini bukan lagi sekadar fitur tambahan, tapi sudah menjadi bagian penting dari konsep smart parking system yang mulai diterapkan di berbagai kota besar di dunia, termasuk di Indonesia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.