Pentingnya Memeriksa TWI Ban Mobil untuk Mencegah Aquaplaning

Kondisi ban mobil yang sudah haus sering kali diabaikan oleh pengemudi.
Padahal, ban dengan kembangan tipis hingga hampir menyentuh tread wear indicator (TWI) berisiko tinggi mengalami kehilangan traksi, terutama saat melintas di jalan basah.
Situasi ini bisa memicu terjadinya aquaplaning dan membuat mobil tergelincir.
Menurut Marcell Kurniawan, Training Director Real Driving Centre (RDC), ban yang sudah haus tidak mampu lagi membuang air secara optimal saat melintas di jalan yang tergenang.
"Ban yang kembangannya sudah tipis akan kesulitan mengalirkan air ke belakang, sehingga ban bisa terangkat dari permukaan jalan dan kehilangan traksi," katanya kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa kondisi ini sering terjadi di jalan tol ketika pengemudi melaju dengan kecepatan tinggi. "Usahakan jangan melaju lebih dari 70 km/jam saat hujan deras di tol, karena risiko aquaplaning semakin besar," ujarnya.
Marcell juga menegaskan pentingnya memeriksa kedalaman kembangan ban secara rutin.
TWI menunjukkan area batas ketebalan ban, bila bagian menonjol pada kembangan ban sudah rata dengan permukaan ban maka artinya ban sudah waktunya ganti.
Jika kedalaman sudah hampir mencapai batas TWI, maka ban wajib segera diganti. "Jangan tunggu sampai benar-benar habis, karena saat itu ban sudah tidak aman lagi dipakai," katanya.
Bagi pengemudi yang belum familiar, cara mengecek TWI cukup mudah.
Di dinding ban terdapat tanda segitiga kecil atau tulisan TWI yang menunjukkan lokasi indikator keausan.
Pada jalur kembangan ban, ada batang karet melintang yang lebih tinggi dari dasar alur.
Jika tapak ban sudah sejajar dengan batang tersebut, berarti ban sudah haus dan harus segera diganti.
Selain menjaga kondisi ban, pengemudi juga disarankan untuk menyesuaikan kecepatan ketika hujan turun. "Kurangi kecepatan, apalagi jika ada genangan air di jalan. Lebih baik sedikit melambat daripada kehilangan kendali," tutur Marcell.
Dengan memperhatikan kondisi ban dan cara berkendara yang tepat, risiko tergelincir akibat aquaplaning dapat diminimalisasi.
Keselamatan di jalan harus tetap menjadi prioritas utama setiap pengemudi.