Mobil Transmisi Manual vs Matik: Siapa yang Lebih Tahan Banjir?
Pemilik mobil matik disarankan tidak sering menerabas banjir, apalagi sampai membiarkan mobil terendam air.
Lung Lung, pemilik bengkel Dokter Mobil, mengatakan mobil matik lebih rentan mengalami kerusakan dibanding mobil manual ketika terkena banjir.
"Kalau mobil manual, biasanya masalah yang muncul ada di kopling karena bisa selip saat kemasukan air. Tapi kalau matik, kerusakannya bisa lebih kompleks karena sistem hidrolik dan modul elektronik di transmisinya sangat sensitif terhadap air," kata Lung Lung kepada Kompas.com, belum lama ini.
Mobil menerobos banjir di Jalan Bintaro Permai IV pada Selasa (16/9/2025) sore.
Menurutnya, jika air sampai masuk ke oli transmisi matik, komponen penting seperti torque converter dan valve body berisiko mengalami kerusakan serius.
Hal ini berbeda dengan mobil manual yang umumnya hanya membutuhkan penggantian kampas kopling atau oli transmisi untuk mengembalikan performa kendaraan.
Hal senada disampaikan Imun, pemilik bengkel spesialis Ford Trucuk, Klaten. Ia mengatakan mobil matik bertransmisi dual clutch (DCT) memang tidak didesain untuk bebas banjir, sehingga potensi kerusakan bisa lebih besar.
“Pada rumah kopling atau dual clutch terdapat lubang ventilasi yang letaknya di kolong mobil,” ucap Imun kepada Kompas.com, Kamis (11/9/2025).
Transmisi mobil matik
Ketika mobil terendam banjir, air bisa masuk melalui celah tersebut sehingga membuat rumah kopling basah. Di dalamnya terdapat kampas kopling, dual clutch, shift fork, hingga release bearing.
“Sebagian besar komponen double clutch tak tahan dengan air, seperti kampas, rumah kopling, shift fork, dan modul elektroniknya,” kata Imun.
Karena terbuat dari logam, komponen double clutch juga rawan mengalami korosi. Selain itu, kampas kopling berisiko rusak ketika sering terendam banjir.
