04/10/2025 · 18 jam yang lalu

Mengenal Museum Mandalika, Mulai Edukasi Balap dan Budaya Lokal Lombok

Mengenal Museum Mandalika, Mulai Edukasi Balap dan Budaya Lokal Lombok

Museum Mandalika, Jendela Edukasi di Tengah Hiruk Pikuk MotoGP

Ada yang menarik dari balapan Pertamina Grand Prix of Indonesia 2025 di sirkuit Mandalika, NTB.

Kita bisa membayangkan evoria menonton MotoGP sekaligus menjelajahi dunia balap lewat balik layar, sekaligus berkenalan dengan budaya Lombok.

Semua itu kini bisa ditemukan di satu tempat, yakni Museum Mandalika.

Kehadiran museum ini menjadi magnet tambahan di kawasan sirkuit, menghadirkan perpaduan edukasi otomotif, pengalaman interaktif, serta sentuhan budaya lokal dalam satu ruang yang hidup.

Begitu masuk museum, pengunjung seolah dibawa ke balik layar ajang balap dunia.

Zona Garasi MotoGP menampilkan suasana pit stop lengkap dengan peralatan asli, sementara simulator balap memungkinkan siapa pun merasakan sensasi menjadi pembalap di sirkuit Mandalika.

Koleksi khusus tim VR46 mulai dari baju, helm, sarung tangan, sepatu, motor mini hingga piala, membuat atmosfer balap kelas dunia terasa begitu nyata.

Racing suit pembalap tim VR46 dan perelli nasional Rifat Sungkar

Salah satu area paling memikat adalah kisah perjalanan Rifat Sungkar bersama Pertamina.

Sejak tahun 1998 dengan Prima XP, dilanjutkan dengan kiprahnya bersama Pertamax Motorsport Team, hingga bergabung dengan Cusco Rally Team Jepang, jejaknya terangkum lengkap lewat deretan racing suit yang kini dipamerkan.

Sekedar informasi, selama dua dekade (19982018), Rifat berhasil menorehkan segudang prestasi: juara nasional reli, tampil di kejuaraan Asia Pasifik, hingga mengibarkan nama Indonesia di berbagai ajang internasional.

Ada juga motor mini GP

Semua itu tak lepas dari dukungan Pertamina, yang konsisten mendampingi perjalanannya dari seorang pembalap muda hingga menjadi ikon motorsport Indonesia.

Bagian ini tak hanya menampilkan memorabilia, tapi juga mengisahkan sinergi antara talenta Indonesia dengan dukungan industri nasional.

Tak berhenti di situ, pengunjung juga bisa menemukan kisah tentang Lubricants Technology Center (LTC), pusat riset dan inovasi Pertamina Lubricants.

Dari sinilah lahir pelumas-pelumas karya anak bangsa yang telah diakui dunia.

Produk seperti Pertamina Fastron dipercaya Lamborghini Squadra Corse, lalu Pertamina Enduro mendapat approval resmi dari Pertamina Enduro VR46 Racing Team.

Fakta ini menjadi bukti nyata bahwa karya lokal Indonesia bisa menembus panggung internasional.

Museum ini menjadi magnet tambahan di kawasan sirkuit

Ada juga sejarah perjalanan Pertamina di Indonesia

Tak hanya dunia otomotif, museum ini juga memotret wajah Lombok yang sesungguhnya.

Kehadiran Mini Museum Tradisional yang baru diresmikan tahun ini memperkaya pengalaman, dengan memamerkan kain tenun, aksara kuno, sejarah Pulau Lombok, hingga kisah letusan dahsyat Gunung Tambora.

Ruang refleksi budaya ini dikelola langsung oleh Pemprov NTB, menghadirkan harmoni antara modernitas dan kearifan lokal.

Bagi wisatawan, museum ini menjadi kejutan menyenangkan.

Seperti Olivia Tiara, pengunjung asal Jakarta yang mengaku terkesan.

"Dalamnya bagus banget, sangat informatif, apalagi tentang MotoGP dan Pertamina. Jadi sebelum nonton balapan, bisa belajar dulu banyak hal di sini," katanya antusias.

Museum juga memperkenalkan budaya Lokal Lombok Nusa Tenggara Barat

Hal senada diungkapkan Sarah, warga Mataram, yang menilai museum ini memberi nilai tambah bagi masyarakat lokal.

"Awalnya saya kira hanya hiburan, ternyata banyak informasi sejarah, perlengkapan balap, sampai dukungan Pertamina terhadap otomotif. Bisa jadi zona edukasi, bukan sekadar tontonan," imbuh Olivia.

Lebih dari sekadar etalase koleksi, Museum Mandalika hadir sebagai ruang belajar, hiburan, sekaligus kebanggaan, sebuah destinasi yang memperkaya pengalaman MotoGP Mandalika dengan nuansa edukasi, inovasi, dan budaya.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© CarPress Network. All Rights Reserved. Designed by CarPress