Alternator merupakan komponen penting pada mobil.
Tugasnya adalah menyuplai listrik ke aki atau baterai serta sistem kelistrikan mobil.
Walaupun secara dimensi kecil, alternator memiliki peran krusial pada kendaraan.
Alternator mobil di bengkel Sigit Alternator 24 Jam
Saat alternator rusak, aki tidak terisi, yang akhirnya menyebabkan aki soak dan mobil tidak dapat beroperasi.
Asep, Mekanik Bengkel Dinamo Alternator di Gang Mesjid, Jalan Pahlawan, Bogor, menjelaskan bahwa ada dua komponen alternator yang kerap rusak, yakni IC regulator dan dioda rectifier.
"Regulator tugasnya sebagai pengatur arus. Dari dinamo ampere (alternator) mengalirkan setrum ke aki," kata Asep kepada Kompas.com belum lama ini.
Regulator mengatur tegangan agar tidak melebihi 14 volt.
Mengingat sistem listrik kendaraan beroperasi di 12 volt dan batas pengisian maksimum 14 volt, jika lebih dari itu bisa merusak komponen kelistrikan.
"Kalau dioda rectifier, berfungsi untuk menahan arus balik. Misalnya ini jebol, ke bawahnya (rotor coil, stator coil, shaft, brush bearing) pasti jebol," kata Asep.
Dioda bekerja dengan memblok arus dari satu arah, sehingga tidak kembali ke alternator saat mesin mati, hanya mengisi aki saja.
Mobil pada umumnya memiliki enam sampai delapan dioda; jika rusak, harus diganti satu set, bukan satu-satu.
"Jarang ganti satu-satu, kalau rusak ganti satu set. Lebih praktis," kata Asep.
Kedua komponen tersebut adalah yang paling sering diganti pada kendaraan.
Biasanya, kerusakan terjadi karena usia, jadi cukup ganti saja dengan yang baru, tanpa perlu mengganti satu alternator jika kondisinya masih aman.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.
