Membeli motor bekas dengan odometer rendah tentu menggoda. Namun, calon pembeli perlu waspada karena masih ada oknum pedagang nakal yang memanipulasi angka odometer agar terlihat lebih sedikit dari pemakaian aslinya.
Ainto Harry Budiawan, pemilik Garasi Pojokan yang juga berjualan motor bekas secara daring lewat Instagram, mengatakan cara paling efektif untuk memastikan keaslian odometer adalah dengan mengecek kondisi fisik motor secara menyeluruh.
“Motor dengan odometer rendah memang menarik, tapi kalau tidak hati-hati bisa jadi korban ulah oknum pedagang nakal," kata Harry kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
"Cara melihat apakah odometer motor benar-benar rendah bisa dilihat dari kondisi fisiknya," katanya.
"Misalnya dari ketebalan ban, apakah masih ada garis dan bulu-bulunya. Kalau bannya sudah diganti atau sudah tipis, bisa jadi odometernya sudah diputar,” ujar Harry.
Cara ini memang agak tricky, atau butuh kejelian, tapi menurut Harry ada patokan yang bisa dijadikan acuan.
"Misalnya dengan memeriksa cakram rem. Jika odometer rendah, permukaan cakram seharusnya belum aus meski ada sedikit tanda pemakaian," katanya.
Ubahan Ninja SS di bagian speedometer dan setang.
"Selain itu, pembeli juga bisa memperhatikan kondisi jok. Motor dengan jam terbang tinggi biasanya kulit joknya sudah mengerut atau muncul garis-garis halus.
Begitu juga bagian kolong motor, blok mesin yang belang atau warnanya tidak rata bisa menjadi tanda motor tersebut sudah pernah dibongkar atau diganti komponennya.
“Kalau buku servis masih ada, akan lebih mudah karena bisa terlihat riwayat perawatannya. Tapi kalau tidak ada, ya patokannya tetap dari kondisi fisik motor,” kata Ainto.
Dengan memperhatikan detail-detail tersebut, calon pembeli bisa lebih aman dan tidak mudah tertipu oleh tampilan luar motor bekas yang terlihat ‘kilometer rendah’.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.
