Jangan Sepelekan Busi, Ini Efeknya Jika Tidak Diganti Sesuai Anjuran

Busi atau spark plug sering dianggap sepele karena ukurannya kecil. Padahal, komponen ini adalah jantung sistem pengapian pada mesin bensin.
Untuk diketahui, fungsi utama busi bukan hanya sekadar pemantik api. Komponen ini menerima tegangan tinggi dari koil, lalu mengubahnya menjadi percikan api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar.
Wahyu Budhi, Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati, menegaskan pentingnya mengganti busi secara berkala sesuai rekomendasi pabrikan.
Ilustrasi perbaikan motor di bengkel.
“Kalau sesuai dengan Buku Pedoman Reparasi dan Buku Service dan Garansi adalah setiap 12.000 Km,” ujar Wahyu, kepada Kompas.com (30/9/2025).
Menurut dia, mengabaikan jadwal penggantian busi akan berdampak serius pada performa motor.
“Kalau untuk efeknya akan menimbulkan berbagai efek negatif yang memengaruhi performa dan kesehatan mesin secara keseluruhan,” ucap Wahyu.
Ilustrasi ganti busi motor
“Karena busi memiliki masa pakai, dan seiring waktu kemampuannya memercikkan api akan menurun, dan akan menyebabkan pembakaran menjadi tidak sempurna,” kata dia.
Dampak yang bisa dirasakan langsung oleh pengendara antara lain; akselerasi motor jadi kurang responsif, mesin sulit dihidupkan bahkan bisa mati mendadak, hingga motor sering tersendat ketika digunakan.
Dengan perawatan rutin, termasuk pembersihan dan penggantian busi setiap 12.000 km, mesin motor akan tetap responsif, irit bahan bakar, dan lebih awet. Jadi, jangan tunggu sampai motor tersendat di jalan baru ingat mengganti busi.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.