In Car Entertainment Di Balik Art in Motion – FILOSOFI SENI DAN TEKNOLOGI SELEVEL HYPERCAR

Kalau sebagian orang melihat speaker cuma sebagai alat suara, Marian Gadau justru melihatnya sebagai karya seni. Pendiri sekaligus desainer utama Art in Motion (AIM) ini punya misi besar: menciptakan “mesin waktu akustik” yang bisa membawa pendengar kembali ke momen saat musik pertama kali direkam.

“Filosofi Art in Motion sangat sederhana namun mendalam. Kami tidak hanya merekayasa speaker dan subwoofer, kami menciptakan mesin waktu akustik. Tugas kami adalah membawa pendengar kembali ke momen asli rekaman dibuat, menangkap setiap nuansa dan detail persis seperti yang dimaksudkan oleh musisi,” ujar Gadau.

Seni Bertemu Teknologi

Gadau bukan orang sembarangan. Ia punya lebih dari 20 tahun pengalaman di dunia desain interior otomotif, seni visual, dan teknik akustik. Baginya, Art in Motion adalah titik pertemuan antara presisi engineering dan ekspresi artistik.

Setiap produknya dibuat dengan tangan, didesain bukan cuma buat memutar lagu, tapi buat membangkitkan emosi yang terkubur di balik setiap nada.

Material Mewah Selevel Hypercar

Bukan cuma filosofi yang istimewa, material yang digunakan juga ekstrem. Lini Time Machine dan Continuum dari AIM mengadopsi bahan yang biasa dipakai untuk membangun hypercar:

  • Carbon fiber kelas kedirgantaraan
  • Magnet neodymium superkuat
  • Sasis CNC berakurasi mikron

Tak heran, standar produksinya setara dengan pabrikan mobil super seperti Koenigsegg. Hasilnya, sistem audio AIM mampu menghasilkan suara dengan detail dan keakuratan sekelas studio rekaman.

Buat Siapa Art in Motion?

Kalau DeepEnder tipe yang dengar musik bukan sekadar buat hiburan, tapi buat “perjalanan emosional,” AIM bakal terasa seperti the next level. Ini bukan audio buat semua orang, ini buat mereka yang percaya bahwa musik layak diperlakukan seperti karya seni.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© CarPress Network. All Rights Reserved. Designed by CarPress