Cara Aman Membersihkan Jok Mobil, Jangan Asal Pilih Sabun

Jok mobil merupakan bagian interior yang paling sering bersentuhan dengan pengemudi dan penumpang. Meski begitu, perawatannya kerap diabaikan, bahkan pemiliknya kerap membersihkan dengan cara yang salah.

Padahal, pilihan sabun dan frekuensi waktu memberishkan jok cukup berpengaruh pada tampilan dan usia jok.

Eppy, pemilik bengkel jok Padi Leather di Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, mengatakan kunci utama membersihkan jok bukan soal merek cairan pembersih, tetapi memahami bahan jok yang digunakan.

“Kalau saya patokannya ke tangan. Selama di tangan tidak bereaksi, itu aman,” kata Eppy, saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025).

Eppy tak menampik bahwa sebagian orang memilih sabun rumah tangga untuk membersihkan jok, seperti sabun cuci piring. Menurutnya, itu masih diperbolehkan asal jok berbahan sintetis.

“Misalnya sabun pencuci piring, itu tidak apa-apa di tangan, dan bisa mengangkat minyak juga,” kata Eppy.

Pilihan jok mobil

Begitu pula dengan sabun bayi. Teksturnya lembut dan tidak merusak, namun kemampuannya untuk mengangkat minyak dan noda cukup terbatas.

“Sabun bayi pun aman dan tidak apa-apa, tapi tidak mengangkat minyak, karena deterjennya kecil," ucap Eppy.

Perlakuan berbeda berlaku untuk jok berbahan kulit asli atau microfiber. Dua bahan ini memiliki pori dan karakter yang lebih sensitif.

Membersihkan dengan sabun sembarangan justru bisa membuat permukaan kulit lembab, mengelupas, atau pecah di kemudian hari.

“Kalau kulit, saya tidak mau referensi pakai sabun cuci. Kulit asli itu ada cairan pembersih khusus, termasuk microfiber, karena takutnya lembab dan mengelotok,” kata Eppy.

Frekuensi waktu pembersihan jok mobil juga bergantung pada kebiasaan pemilik mobil. Jika mobil sering dipakai bersama keluarga, terutama membawa anak kecil, maka jadwal pembersihan harus lebih rutin.

“Kalau punya keluarga, seminggu sekali. Sebaiknya pas cuci mobil, sekaligus bersihin jok dan karpet-karpet,” ujarnya.