
Honda Jazz bekas diduga memiliki penyakit laten mudah mengalami overheating. Hal ini terjadi lantaran tak dibekali indikator suhu air radiator berupa termometer.
Semua model Jazz dari generasi pertama sampai saat ini hanya dibekali lampu indikator suhu berwarna hijau ketika mesin dingin dan merah ketika overheating.
Udin (38) seorang guru di Klaten, pemilik Honda Jazz GD3 VTEC MT 2008 mengatakan banyak Jazz bekas memiliki penyakit tersembunyi, yakni punya riwayat overheating.
“Anggapan tersebut muncul karena indikator overheating menyala ketika kondisi mesin sudah benar-benar butuh turun mesin, sebelum itu tak ada warning alert,” ucap Udin kepada Kompas.com, belum lama ini.
Iwan, pemilik bengkel spesialis Honda Iwan Motors Solo, mengatakan sebenarnya Jazz bukan mobil yang penyakit bawaannya gampang overheating.
“Tapi memang ada beberapa kasus Jazz (terutama yang sudah usia 8–15 tahun ke atas) kena masalah overheating, ini bukan karena desainnya, tapi karena perawatan pendinginan yang mulai diabaikan,” ucap Iwan kepada Kompas.com, Senin (22/9/2025).
Honda Jazz GD3 VTEC MT 2008
Iwan mengatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan Jazz mengalami overheating. Salah satunya karena radiator sudah kotor dan akhirnya pampat.
“Endapan kerak atau karat bikin sirkulasi air pendingin tersumbat, sehingga pendinginan menjadi tidak optimal, akhirnya air radiator mendidih dan terjadi overheating,” ucap Iwan.
Mobil dengan usia tak lagi muda sangat mungkin mengalami masalah kelistrikan, seperti relay, kabel dan sambungan kabelnya, khususnya untuk perangkat motor kipas radiator dan AC.
Mesin 1.500 cc 4 silinder VTEC pada Jazz GD3
“Kipas yang lemah atau berputar tidak semestinya, akan membuat pendinginan kurang optimal, dan akhirnya bikin overheating,” ucap Iwan.
Thermostat selaku katup pengatur aliran air radiator seiring pemakaian juga bisa rusak dan macet, sehingga air pendingin tidak mengalir dengan lancar.
Water pump selaku penggerak aliran air radiator juga bisa melemah. Sehingga, sirkulasi air jadi lambat menyebabkan pendinginan kurang optimal.
Ilustrasi mesin overheat
“Selang radiator retak atau bocor halus, juga bikin air pendingin berkurang, lama-lama bisa bikin habis dan memicu overheating,” ucap Iwan.
Selain itu, perawatan AC, khususnya pada kebersihan kondensor juga bisa menghambat aliran udara untuk mendinginkan radiator.
“Bikin udara dari arah depan ke radiator terhalang, jadi pendinginan kurang maksimal, itu juga bisa memicu overthinking,” ucap Iwan.
Selama sistem pendingin Jazz dirawat dengan baik, pakai coolant, dan pemilik suka menjaga kebersihan kondensor maka mobil ini bisa terjauh dari risiko overheating.
Jadi, anggapan Jazz bekas memiliki penyakit bawaan mudah mengalami overheating tidak sepenuhnya benar, terlebih lagi unitnya terawat dengan baik oleh pemilik sebelumnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com.