Kasus pencurian sebuah Harley-Davidson di area parkir Mal Senayan City kembali menegaskan satu hal sederhana namun krusial. Kebiasaan seperti tidak mengunci setang dapat dimanfaatkan pelaku kejahatan, meski sepeda motor itu berasal dari merek premium.
Irvino Edwardly, Director of Sales and Marketing JLM Auto Harley-Davidson, menekankan bahwa pabrikan sebenarnya sudah menyiapkan fitur keamanan yang cukup. Namun, kata dia, kelalaian kecil pemilik sering kali jadi kunci keberhasilan pelaku.
“Pada dasarnya, Harley-Davidson sudah dilengkapi sistem keamanan berlapis. Tapi kalau penguncian dasar tidak dilakukan, ya tetap berisiko. Apalagi sekarang, pencurian bisa terjadi di mana saja,” ujar Irvino, kepada Kompas.com (14/10/2025).
Polisi Buru Pencuri Harley Davidson di Parkiran Mal Senayan
Irvino menjelaskan, Harley-Davidson model-model lawas masih bergantung pada kunci fisik, yang walaupun unik bentuknya, tetap bisa menghadirkan celah bila penguncian tidak komplet.
“Bentuknya bulat, jadi tidak bisa diputar dengan kunci T atau kunci segitiga seperti motor umum. Tapi memang ada model seperti Softail atau Fat Bob yang punya sistem putaran kunci di tengah,” ucap Irvino.
“Kalau bagian itu tidak dikunci, motor bisa dinyalakan seperti saklar. Jadi kemungkinan kasus kemarin, bagian itu tidak dikunci,” kata dia.
Davidson Street Glide Ultra
Irvino menegaskan manfaat penguncian ganda sebagai langkah paling mendasar dan efektif untuk mencegah pencurian, terutama pada moge lawas. Menurutnya, penggunaan aksesori pengaman tambahan juga dianjurkan.
“(Kunci tambahan_ efektif, terutama di luar negeri. Banyak pemilik Harley-Davidson di Amerika yang memakai wheel lock atau disc lock. Harley sendiri menjual aksesori resmi untuk itu. Jadi kalau dikombinasikan, ignition dikunci, setang dikunci, dan pakai wheel lock, motor jauh lebih aman,” kata Irvino.
Sementara itu, Founder dan Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, yang juga salah satu pegiat Harley-Davidson mengatakan, perlunya pemasangan sistem keamanan tambahan.
Salah satunya seperti GPS yang bisa mematikan mesin dari jarak jauh dan memonitor keberadaan moge.
Booth Harley-Davidson di GIIAS 2025
“Kalau Harley hilang dan pemilik tidak memasang alat tambahan tadi serta tidak mengunci, itu merupakan kecerobohan pemilik,” ujar Jusri, kepada Kompas.com (14/10/2025).
“Kasus Harley hilang bukan sekali dua kali. Bahkan di event-event besar pun beberapa kali terjadi kehilangan, ini bukan cerita baru,” kata dia.
Jusri juga mengatakan, banyak yang mengira bahwa Harley-Davidson adalah motor yang mahal, canggih, dan aman. Padahal sebagai sebuah produk, sama saja seperti kendaraan roda dua lainnya, yang jadi incaran pencuri.
“Harley memang punya kebanggaan tersendiri soal teknologi dan fitur keamanan, tapi kenyataannya kita hidup di Indonesia. Sama saja seperti di Spanyol atau Italia, maling ada di mana-mana. Kebiasaan pencuri serupa di mana-mana,” ucapnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.
