Babak Baru Industri Otomotif Nasional, Bea Masuk Mobil Eropa 0 Persen

Disukai oleh
eropa, mobil, industri otomotif, impor, kendaraan bermotor, impor mobil, IEU-CEPA, Babak Baru Industri Otomotif Nasional, Bea Masuk Mobil Eropa 0 Persen

Industri otomotif nasional bersiap menghadapi babak baru setelah Indonesia resmi menandatangani perjanjian dagang Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

Pasalnya, berdasarkan dokumen European Commision, bea masuk mobil asal Eropa yang tadinya 50 persen akan dihilangkan dalam lima tahun ke depan.

Sehingga membuka jalan bagi merek seperti Ferrari, BMW, Mercedes-Benz, dan Audi untuk masuk pasar dengan harga lebih kompetitif.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut penandatanganan IEU–CEPA sebagai tonggak bersejarah setelah sembilan tahun proses perundingan sejak putaran pertama di Brussels pada 2016.

eropa, mobil, industri otomotif, impor, kendaraan bermotor, impor mobil, IEU-CEPA, Babak Baru Industri Otomotif Nasional, Bea Masuk Mobil Eropa 0 Persen

Mobil New BMW Seri 7 terlihat saat diluncurkan di Jakarta, Kamis (10/10/2019). BMW Seri 7 terbaru juga sudah dirakit lokal di pabrik BMW Production Network 2, Gaya Motor, Sunter, Jakarta. Mobil hadir dengan dua pilihan yakni The New BMW 740Li Opulence dan The New BMW 730Li M Sport.

"Perjalanan sembilan tahun ini telah membawa kita pada sebuah tonggak bersejarah yang mencerminkan komitmen bersama dan berkelanjutan kita terhadap kemitraan ekonomi yang terbuka, adil, dan berkelanjutan melalui IEU–CEPA," katanya dikutip dalam keterangan resmi.

Langkah ini menandai perubahan besar dalam peta persaingan otomotif Tanah Air yang selama puluhan tahun didominasi produsen asal Jepang seperti Toyota, Honda, dan Mitsubishi.

Bagi konsumen, peluang memiliki mobil Eropa kini menjadi lebih nyata, sementara bagi pelaku industri, momentum ini menuntut strategi bisnis yang lebih adaptif, efisiensi produksi, serta percepatan inovasi agar tetap relevan di tengah kompetisi global.

Regulasi Otomotif Mengacu Standar Global

Selain pembebasan bea masuk, kesepakatan ini juga memungkinkan kendaraan asal Uni Eropa yang telah mengantongi sertifikasi UN type approval untuk diakui langsung di Indonesia tanpa pengujian ulang.

Langkah ini diharapkan mempercepat adopsi standar keselamatan dan teknologi kendaraan yang lebih canggih.

Kemudian, Indonesia akan bergabung dalam UNECE 1958 Agreement, kerangka utama regulasi otomotif global serta memperkuat kerja sama teknis melalui forum Automotive Working Group.

Pabrik produsen mobil Eropa Volkswagen

Persaingan Regional Kian Kompleks

Masuknya mobil Eropa berstatus zero tariff akan menambah dimensi baru dalam lanskap persaingan kendaraan bermotor di regional.

China, yang tengah agresif mendatangkan mobil listrik ke Indonesia dengan proyeksi nilai impor mencapai lebih dari Rp 15 triliun hingga tahun fiskal 2025, kini menghadapi pesaing baru dari benua biru.

Situasi ini menjadikan pasar otomotif Indonesia semakin strategis, menjadi arena pertemuan tiga kekuatan besar dunia yaitu Jepang, China, dan Eropa. Persaingan tidak lagi hanya soal harga, tetapi juga kualitas, inovasi, dan kecepatan adopsi teknologi baru.

Outro

CEPA bukan hanya membuka akses pasar, tetapi juga mempercepat integrasi Indonesia ke dalam rantai pasok global.

Bagi konsumen, era baru ini menjanjikan lebih banyak pilihan dengan harga yang lebih kompetitif. Bagi pelaku industri, persaingan yang semakin kompleks menjadi pemicu untuk terus berinovasi dan memperkuat daya saing nasional.

Namun perjanjian IEU-CEPA baru berlaku setelah melalui proses legalisasi, penandatanganan, hingga ratifikasi oleh pihak terkait, sebagaimana penetapan perjanjian internasional pada umumnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.

Postingan Terkait

Categories

Tags

© CarPress Network. All Rights Reserved. Designed by CarPress