
Bicara soal perawatan ban mobil, tak sekadar menjaga tekanan udaranya saja. Ada banyak cara yang bisa dilakukan, dan salah satu yang tak kalah penting adalah melakukan rotasi.
Perlu diketahui, seiring pemakaian, telapak ban dapat mengalami keausan yang tidak merata, meski secara umum masih layak pakai dan belum memasuki masa penggantian.
Dalam keterangan resmi Auto2000 dijelaskan, telapak ban bisa saja habis di satu sisi tertentu, sementara sisi lainnya masih dalam kondisi baik. Keausan yang tidak merata ini dapat membuat ban kehilangan daya cengkeram, bahkan berpotensi menyebabkan aquaplaning.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, salah satu solusi sederhananya adalah melakukan rotasi ban agar kendaraan tetap nyaman dan aman ketika dikendarai. Rotasi ban disarankan karena telapak ban bagian depan biasanya lebih cepat habis daripada ban belakang,” tulis Auto2000 dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025).

Ilustrasi pengecekan kondisi ban mobil
Penyebab ban depan lebih cepat aus umumnya karena sistem rem depan bekerja lebih keras saat pengereman. Selain itu, pada mobil dengan penggerak roda depan, manuver berbelok juga membuat penyaluran tenaga menjadi lebih besar.
Rotasi Ban
Dalam melakukan rotasi ban, pemilik kendaraan tidak bisa melakukannya sembarangan karena ada aturan berbeda tergantung jenis ban yang digunakan.
Pada ban bias, rotasi bisa dilakukan dengan cara crossing atau menyilang—ban depan kanan ditukar dengan ban belakang kiri, dan sebaliknya.
Sementara pada ban radial dengan pola telapak searah (directional), pemasangan harus mengikuti arah putaran ban dan tidak boleh dibalik dari kiri ke kanan atau sebaliknya.

Ilustrasi merotasi ban.
Jika dipaksakan, ban bisa menjadi berisik karena alur telapak terbalik. Kondisi ini juga membahayakan karena traksi ban menurun dan kemampuan membuang air tidak optimal.
Untuk ban jenis ini, cukup lakukan rotasi antara ban depan dan belakang yang sejajar, misalnya antara ban depan kiri dan belakang kiri.
Sedangkan untuk mobil yang memiliki ban serep full size, juga bisa dirotasi. Aturannya, ban belakang kanan diganti dengan ban serep, lalu ban serep dipindahkan ke depan kiri (untuk ban bias) atau depan kanan (untuk ban radial). Pada rotasi berikutnya, ban serep menggantikan ban belakang kiri, lalu disesuaikan kembali sesuai jenis ban.
Spooring dan Balancing
Tak kalah penting, pemilik kendaraan juga perlu melakukan spooring untuk menyetel ulang kaki-kaki mobil setelah digunakan dalam jangka waktu lama. Pemakaian yang terus-menerus dapat menyebabkan penyimpangan pada roda akibat pergeseran komponen kaki-kaki.
Kondisi tersebut dapat memengaruhi kerja roda sehingga tidak seimbang dan menyebabkan keausan ban yang tidak merata. Selain menurunkan kenyamanan, hal ini juga membuat mobil sulit dikendalikan dan berpotensi membahayakan.
Ilustrasi ban mobil bekas.
“Sementara balancing berfungsi menyeimbangkan keempat roda agar putarannya stabil, sehingga ban dapat berputar dengan baik dan menjaga kenyamanan penumpang. Kondisi roda bisa berubah seiring karakter jalan yang dilalui,” tulis Auto2000.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.