
Berkendara adalah aktivitas sehari-hari yang tak bisa dilepaskan dari kehidupan modern. Jalan raya yang semakin padat, berbagai jenis kendaraan dengan karakter berbeda, serta kondisi cuaca dan infrastruktur yang beragam, menuntut setiap pengemudi untuk selalu waspada dan mengutamakan keselamatan.
Kendati demikian, banyak pengemudi, baik yang baru belajar maupun yang sudah berpengalaman, kerap melakukan kesalahan kecil yang tampak sepele tetapi berpotensi membahayakan diri sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Ilustrasi Berkendara Saat Hujan
Dikutip VIVA dari Slashgear Selasa, 14 Oktober 2025, ada lima kesalahan pengemudi yang sering terjadi bisa meningkatkan risiko kecelakaan di jalan. Kesalahan-kesalahan ini sebenarnya bisa dihindari dengan disiplin dan kesadaran diri.
1. Mengemudi Sambil Teralihkan Perhatian
Salah satu penyebab utama kecelakaan lalu lintas adalah mengemudi sambil terganggu perhatiannya. Pengemudi yang melihat ponsel, mengobrol dengan penumpang, atau melakukan aktivitas lain yang mengalihkan pandangan dan pikiran dari jalan, sangat rentan mengalami insiden.
Data dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menyebutkan bahwa di Amerika Serikat saja, sekitar 660.000 pengemudi menggunakan ponsel saat mengemudi di siang hari, dan pada tahun 2023 tercatat 3.275 kematian terkait gangguan pengemudi. Gangguan sekecil apapun dapat membuat waktu reaksi terlambat dan menyebabkan kecelakaan fatal.
2. Tidak Menggunakan Lampu Sein Saat Berbelok atau Pindah Jalur
Lampu sein adalah bentuk komunikasi sederhana antara pengemudi satu dengan yang lain di jalan. Meski penting, tidak sedikit pengemudi yang mengabaikan penggunaan lampu sein, terutama saat jalan terlihat sepi atau mereka menganggap tidak ada kendaraan lain.
Padahal, sinyal ini memberi peringatan kepada pengemudi di belakang atau samping tentang rencana gerakan Anda. Tidak menggunakan lampu sein bisa membuat pengemudi lain kaget dan berisiko menyebabkan tabrakan.
3. Melebihi Batas Kecepatan yang Ditentukan
Banyak pengemudi menganggap sedikit melebihi batas kecepatan bukan masalah. Namun, kecepatan tinggi sangat berbahaya karena mengurangi waktu reaksi dan memperbesar jarak pengereman kendaraan.
Laporan NHTSA tahun 2023 menyebutkan bahwa kecepatan berlebih menjadi faktor dalam 11.775 kematian di jalan raya AS. Di kondisi jalan yang buruk seperti hujan atau jalan licin, risiko kecelakaan akibat kecepatan berlebih semakin meningkat.
4. Meremehkan Kondisi Jalan dan Cuaca

Ilustrasi berkendara minim visibilitas saat hujan deras
Pengalaman mengemudi memang membantu, tapi tidak membuat pengemudi kebal terhadap risiko di jalan saat kondisi cuaca buruk atau jalan licin. Contohnya, saat hujan, jarak pengereman bisa menjadi dua kali lipat lebih jauh dibandingkan kondisi kering.
Angin kencang juga bisa membuat kendaraan kehilangan stabilitas jika tidak diantisipasi dengan baik. Oleh karena itu, sikap hati-hati tetap wajib diterapkan meski sudah lama berkendara.
5. Mengemudi dengan Akselerasi dan Pengereman yang Agresif
Menginjak gas dan rem secara mendadak sering kali membuat pengemudi lain tidak siap, terutama yang ada di belakang. Gaya mengemudi agresif ini juga mempercepat keausan komponen kendaraan dan konsumsi bahan bakar.
Pengemudi yang agresif cenderung lebih stres dan berpotensi membuat kesalahan yang bisa membahayakan diri dan orang lain.

Ilustrasi menyetir mobil.
Berkendara yang aman adalah hasil dari kombinasi keterampilan, kesadaran, dan disiplin diri. Lima kesalahan umum di atas mungkin tampak sepele, namun jika dibiarkan berulang akan meningkatkan risiko kecelakaan Pengemudi yang baik adalah mereka yang selalu waspada, menghargai pengguna jalan lain, dan mematuhi aturan serta etika berkendara.