5 Fitur Mobil Favorit Era 1990-an yang Bikin Kangen

Dekade 1990-an dianggap masa keemasan bagi banyak penggemar otomotif. Selain mobil-mobil legendaris seperti McLaren F1, Toyota Supra Mk4, Mazda RX-7 FD, Honda NSX, dan Nissan Skyline GT-R R34, era ini juga dikenal karena fitur-mobil yang unik dan mulai jarang ditemui di mobil moderen.
Dirangkum VIVA dari SlashGear Kamis, 2 Oktober 2025, berikut lima fitur paling ikonik dari mobil 1990-an yang sekarang sangat dirindukan.

Lampu kuning pada mobil tua
1. Lampu Pop-Up (Pop-Up Headlights)
Lampu pop-up bukan ide baru di tahun 90-an, tapi dekade itu adalah puncaknya dalam hal desain lampu pop-up. Mobil-mobil kelas atas dan juga mobil harian menengah-bawah memakai jenis lampu ini.
Contohnya Mazda RX-7 FD, MX-5 Miata (NA), Toyota MR2 SW20, dan bahkan hatchback kelas kecil seperti Mazda 323F. Supercar seperti Acura/Honda NSX, Corvette C4 dan C5, Diablo dari Lamborghini, serta Ferrari F40 juga memakai lampu pop-up.
Alasannya bukan hanya estetika. Lampu ini pernah dianggap sebagai simbol desain yang keren mobil yang “berkedip” lampu depan saat dibuka. Namun, regulasi keselamatan dan perlindungan pejalan kaki (pedestrian safety) di berbagai wilayah, terutama Eropa dan AS, membuat lampu pop-up sulit disetujui lagi.
Selain itu, lampu pop-up juga menambah hambatan aerodinamis dan cenderung menambah konsumsi bahan bakar serta emisi. Kini hampir tidak ada mobil baru yang menggunakan lampu jenis ini.
2. Transmisi Manual (Stick-Shift) Standar
Pada 1990-an, transmisi manual bukanlah fitur eksklusif mobil sport atau premium banyak mobil harian murah menggunakan transmisi manual. Bahkan pada mobil entry-level di AS pada tahun 1995, mobil seperti Civic hatchback atau Corolla varian terendah memakai transmisi manual, sedangkan varian otomatis lebih mahal.
Transmisi manual disukai karena kontrol lebih besar terhadap laju dan rev mesin, serta nuansa berkendara yang lebih “gangguan langsung” daripada mobil modern yang sudah banyak mengandalkan transmisi otomatis atau transmisi dual-clutch.
Namun di zaman sekarang, transmisi manual makin jarang, terutama pada mobil baru. Banyak produsen menghapus opsi manual karena permintaan pasar menurun dan teknologi otomatis semakin efisien bahkan lebih cepat dalam akselerasi.
3. Audio Aftermarket & Head Unit yang Mudah Di-upgrade

New Touch Screen Head Unit pada Toyota New Agya
Ajang aftermarket audio sangat kuat di tahun 1990-an. Pemilik mobil bisa mengganti stereo mobil standar (bawaan pabrikan) dengan head unit yang lebih baik merek seperti Pioneer, Kenwood, Alpine, Clarion sangat populer.
Fitur-fitur tambahan seperti pemutar CD, pengatur equalizer yang banyak band-nya, 3-CD changer bahkan dipasang sebagai opsi aftermarket atau oleh dealer. Panel dashboard yang bisa menerima Single-DIN atau Double-DIN head unit memungkinkan upgrade yang mudah. Stereo bukan hanya soal suara banyak desain grafis visual, lampu latar dan tampilan yang menarik.
Di era sekarang, sistem audio sering terintegrasi dalam sistem kendaraan, sehingga sulit untuk mengganti atau meng-upgrade secara mudah tanpa memengaruhi sistem elektronik lain.
4. Banyak Tombol Fisik
Mobil-90-an identik dengan banyak tombol fisik (knobs, switches, toggle, dial) di dasbor, konsol tengah, bahkan di setir. Semua fungsi seperti AC, kontrol audio, jendela, kursi pemanas, dan seterusnya sering punya tombol sendiri.
Kemudahan akses dan kontrol instan adalah kelebihannya tanpa harus menyentuh layar, driver bisa meraba tombol dan mengoperasikan fungsi sambil tetap fokus pada jalan.
Zaman sekarang, banyak mobil baru menggunakan layar sentuh atau sistem kontrol berbasis software yang menggeser banyak fungsi ke layar digital. Meski tampil modern, hal tersebut kadang membuat penggunaan kurang intuitif atau lebih rumit selama berkendara.
5. Warna & Pola Interior & Eksterior yang Berani
Salah satu hal yang sangat menarik dari mobil 1990-an adalah pilihan warna bodi dan pola interior yang berani dan variatif. Cat mobil tidak selalu monoton (hitam, putih, abu-abu), tapi ada warna-warna cerah, kombinasi panel berbeda warna, finishing metalik, pearl (kilau mutiara), atau frosted.
Contohnya ikonik seperti Volkswagen Polo Harlequin yang panel-nya tiap bagian depan, belakang dan sampingnya berbeda warna secara acak.
Interior juga dihias dengan pola kain yang menarik, trim dashboard dan jok dengan motif yang mencolok. Mobil-kelas atas maupun mobil kompak kadang menawarkan interior yang menyenangkan secara visual.
Saat ini, tren mobil makin ke warna netral dan interior simpel banyak konsumen menyukai warna gelap atau polos, dan opsi warna serta motif berani sudah sangat terbatas.

Museum mobil klasik Nissan Datsun
Era 1990-an meninggalkan banyak kenangan indah bagi pecinta otomotif, bukan hanya karena mobil-mobil legendarisnya, tapi juga fitur-mobil yang berani, memesona, dan penuh karakter.
Lampu pop-up, transmisi manual standar, audio aftermarket, banyak tombol fisik, warna serta interior yang mencolok adalah bagian dari identitas otomotif masa itu.